KINERJA FISKAL

APBN 2022 Defisit Rp464,3 Triliun, Sri Mulyani: Jauh Lebih Rendah

Dian Kurniati
Selasa, 03 Januari 2023 | 14.39 WIB
APBN 2022 Defisit Rp464,3 Triliun, Sri Mulyani: Jauh Lebih Rendah

Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan materi paparannya dalam Konferensi Pers APBN Kita.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat kinerja APBN 2022 mengalami defisit senilai Rp464,3 triliun. Angka tersebut setara 2,38% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit terjadi karena realisasi pendapatan negara tercatat Rp2.626,4 triliun dan belanja negara Rp2.090,8 triliun. Menurutnya, defisit tersebut juga menandakan pengelolaan APBN telah optimal sebagai shock absorber

"[Realisasi defisit] ini kalau dibandingkan dengan APBN awal atau di Perpres 98/2022, angka Rp464 triliun ini jauh lebih rendah, hampir separuhnya sendiri," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (3/1/2023).

Apabila dibandingkan dengan 2021, Sri Mulyani mengatakan angka defisit tersebut juga mengalami penurunan 40,1%. Pada 2021, defisit tercatat Rp775,1 triliun atau 4,57% PDB.

Melalui Perpres 98/2022, defisit APBN 2022 yang semula dirancang senilai Rp868 triliun atau 4,85% PDB, telah diturunkan menjadi Rp840,2 triliun atau 4,5% PDB.

Dia menyebut pendapatan negara pada 2022 mengalami pertumbuhan sampai dengan 30,6%. Dia mencatat pendapatan negara yang sejumlah Rp2.626,4 triliun tersebut utamanya ditopang oleh penerimaan perpajakan.

Penerimaan perpajakan tercatat senilai Rp2.034,5 triliun, terdiri atas penerimaan pajak Rp1.716,8 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp317,8 triliun. Sementara itu, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp588,3 triliun.

Dari data penerimaan tersebut, dia menyebut semuanya mengalami kenaikan sangat tinggi hingga double digit, di atas penerimaan tahun lalu yang juga sudah tumbuh 22,1%.

"Memang kinerja penerimaan negara, pajak, bea dan cukai, dan PNBP sungguh luar biasa 2 tahun berturut-turut. Pada saat ekonomi pulih kita juga mulai memulihkan seluruh penerimaan negara," ujarnya.

Dari sisi belanja, lanjut Sri Mulyani, realisasinya mencapai Rp3.090,8 triliun, yang terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp2.274 triliun serta belanja transfer ke daerah Rp816,2 triliun. 

Dia menambahkan pembiayaan anggaran pada 2022 tercatat senilai Rp583,5 triliun atau mengalami kontraksi 33,1%. Menurutnya, penurunan pembiayaan anggaran telah terjadi secara konsisten dalam 2 tahun terakhir, setelah APBN bekerja keras melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.