KAMUS KEPABEANAN
Apa Itu Open Account dalam Kegiatan Ekspor-Impor?
Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 27 Januari 2023 | 17:30 WIB
Apa Itu Open Account dalam Kegiatan Ekspor-Impor?

KEGIATAN ekspor-impor merupakan bagian penting dari perdagangan internasional. Penjualan lintas batas negara ini tentu akan berkaitan dengan berbagai peraturan perdagangan yang berbeda dari setiap negara.

Sebagai bagian dari kegiatan bisnis, ekspor-impor akan melibatkan kesepakatan atau kontrak jual beli. Umumnya, dalam kontrak tersebut akan ada klausul tentang tata cara pembayaran, di antaranya seperti cara pembayaran.

Cara pembayaran tersebut juga menjadi salah satu informasi yang perlu diberitahukan dalam pemberitahuan pabean. Adapun terdapat beragam cara pembayaran dalam kegiatan ekspor-impor di antaranya open account. Lantas, apa itu open account?

Baca Juga:
Apa Itu Spin-Off?

Definisi
Terdapat 2 jenis instrumen pembayaran dalam kegiatan ekspor-impor, yaitu pembayaran dengan letter of credit (L/C) dan pembayaran tanpa L/C. L/C adalah cara pembayaran transaksi internasional dengan memanfaatkan kemitraan seller’s bank dan buyer’s bank.

Sementara itu, jika pembayaran dilakukan tanpa melalui L/C terdapat beragam pilihan pembayaran yang tersedia di antaranya open account. Secara ringkas, open account (perhitungan kemudian) adalah pembayaran yang dilakukan setelah barang diterima (Ikatan Akuntan Indonesia, 2015).

Cara ini merupakan kebalikan dari sistem advance payment (pembayaran di muka). Pada advance payment, pembeli (importir) barang harus terlebih dahulu melakukan pembayaran harga barang sebelum barang yang dipesan dikirim.

Baca Juga:
Apa Itu Akuisisi?

Sebaliknya, pada open account, eksportir yang terlebih dahulu melakukan pengiriman barang, baru setelah itu importir membayar harga melalui perintah transfer bank ke rekening eksportir (Aprita dan Adhitya, 2020).

Dalam sistem open account, risiko sebagian besar ditanggung eksportir. Misal, eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs menjadi tanggungannya (Ekananda, 2014).

Sementara itu, importir cenderung diuntungkan dengan sistem pembayaran open account. Sebab, melalui sistem ini, importir dapat terlebih dahulu melihat dan memeriksa barang yang dikirimkan oleh eksportir baru kemudian melakukan pembayaran.

Alhasil, pembeli memiliki waktu untuk menyatakan penolakan atas barang yang telah dikirimkan oleh penjual. Keuntungan lain adalah pembeli memiliki waktu yang cukup longgar untuk menyediakan dana guna keperluan pembayaran (Aprita dan Adhitya, 2020). (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 22 Maret 2023 | 14:30 WIB KAMUS PAJAK Apa Itu Spin-Off?
Selasa, 21 Maret 2023 | 13:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN Sistem Registrasi IMEI Masih Terkendala, Begini Penjelasan Bea Cukai
Senin, 20 Maret 2023 | 17:37 WIB KAMUS PAJAK Apa Itu Akuisisi?
Senin, 20 Maret 2023 | 15:00 WIB KANWIL BEA CUKAI KALBAGTIM Bea Cukai Kembali Musnahkan Puluhan Koli Pakaian dan Sepatu Bekas
BERITA PILIHAN
Rabu, 22 Maret 2023 | 15:17 WIB PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA Permudah Penelitian, Harta PPS Perlu Diberi Keterangan Khusus di SPT
Rabu, 22 Maret 2023 | 14:30 WIB KAMUS PAJAK Apa Itu Spin-Off?
Rabu, 22 Maret 2023 | 14:11 WIB ADMINISTRASI PAJAK Status SPT Tetap Kurang Bayar Meski Pajaknya Sudah Disetor, Kok Bisa?
Rabu, 22 Maret 2023 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH Ketentuan Pajak Jasa Parkir dalam UU HKPD
Rabu, 22 Maret 2023 | 09:31 WIB KURS PAJAK 22 MARET - 28 MARET 2023 Rupiah Akhirnya Rebound, Kembali Menguat Terhadap Dolar AS
Rabu, 22 Maret 2023 | 09:30 WIB PER-04/BC/2023 Waktu Pelunasan Pita Cukai Bisa Sampai 90 Hari, Ini Kata DJBC
Rabu, 22 Maret 2023 | 09:15 WIB KPP PRATAMA MEDAN POLONIA Bantu Pelaporan SPT, KPP Medan Polonia Buka Pojok e-Filing di USU
Rabu, 22 Maret 2023 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI Aturan Baru PPh Pasal 23 Royalti Pengguna NPPN, Ini Kata Ditjen Pajak