HARGA PATOKAN EKSPOR

Ternyata Ini Penyebab HPE Tambang Naik-Turun

Dian Kurniati | Senin, 02 November 2020 | 14:30 WIB
Ternyata Ini Penyebab HPE Tambang Naik-Turun

Salah satu tambang bauksit di Bintan, Kepulauan Riau. (Foto: ap3i.or.id)

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Perdagangan menyatakan fluktuasi harga tambang internasional telah memengaruhi penetapan harga patokan ekspor (HPE) atas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar periode November 2020.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan sebagian besar HPE komoditas tambang dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 85/2020 mengalami penurunan dan kenaikan dibandingkan dengan HPE Oktober 2020.

"HPE pertambangan November 2020 yang mengalami fluktuasi di antaranya konsentrat mangan, ilmenit, dan bauksit yang dilakukan pencucian. HPE produk itu naik dibandingkan dengan bulan lalu karena meningkatnya permintaan global," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/10/2020).

Baca Juga:
Bisa Pengaruhi Ekspor-Impor, Sri Mulyani Soroti Fenomena Friendshoring

Didi mengatakan komoditas konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit), konsentrat timbale, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, serta konsentrat rutil mengalami penurunan lantaran industri belum stabil sebagai dampak pandemi Covid-19.

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan bea keluar yakni konsentrat tembaga, besi, besi laterit, pasir besi, pelet pasir besi, mangan, timbal, seng, ilmenit, rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Menurut Didi, perhitungan HPE untuk komoditas konsentrat besi, besi laterit, pasir besi, mangan, ilmenit, dan rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan konsentrat tembaga, pelet pasir besi, timbal, seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Baca Juga:
Mayoritas Harga Barang Tambang yang Kena Bea Keluar Naik di Februari

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, produk pertambangan yang rata-rata mengalami kenaikan harga pada periode November 2020 yakni konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata US$213,63/WE atau naik 1,04%.

Adapun konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) harganya rata-rata US$289,35/WE atau naik 1,96%. Harga rata-rata washed bauxite (Al2O3 ≥ 42%) US$23,88/WE, atau naik 1,12%.

Sedangkan produk yang turun dibandingkan dengan HPE, Didi mencontohkan konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) yang rata-rata US$2.850,77/WE atau turun 1,77%, serta konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata US$103,10/WE atau turun 6,4%.

"Penetapan HPE periode November 2020 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait," ujarnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 21 Februari 2024 | 12:00 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Bisa Pengaruhi Ekspor-Impor, Sri Mulyani Soroti Fenomena Friendshoring

Kamis, 01 Februari 2024 | 15:30 WIB KINERJA PERDAGANGAN

Mayoritas Harga Barang Tambang yang Kena Bea Keluar Naik di Februari

Senin, 01 Januari 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kena Bea Keluar, Harga Komoditas Tambang di Januari 2024 Berfluktuasi

Kamis, 14 Desember 2023 | 12:00 WIB PERMENDAG 31/2023

Kemenkop-UKM Minta TikTok Shop Ikuti Aturan, Tak Fasilitasi Transaksi

BERITA PILIHAN
Senin, 13 Mei 2024 | 18:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Bakal Naikkan Bea Masuk Mobil Listrik China hingga 4 Kali Lipat

Senin, 13 Mei 2024 | 18:17 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Keberatan Lewat e-Objection DJP Online? Ada Validasinya Dulu

Senin, 13 Mei 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Update 2024: Apa Itu Retribusi Daerah dan Jenis-Jenisnya?

Senin, 13 Mei 2024 | 17:30 WIB PENGAWASAN KEPABEANAN

Waduh, Yacht Asal Australia di Banda Neira Diamankan Bea Cukai 

Senin, 13 Mei 2024 | 17:00 WIB PENGAWASAN PAJAK

Alokasi WP Berbasis Kewilayahan, KPP Harus Tentukan Zona Pengawasan

Senin, 13 Mei 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Faktur Pajak Kena Reject Berhari-hari, Pastikan e-Faktur Versi Terkini

Senin, 13 Mei 2024 | 15:00 WIB APLIKASI PAJAK

DJP Jamin Taxpayer Account Management Bakal Mudah Digunakan