PRANCIS

Tekan Utang, Macron-Draghi Dorong Reformasi Fiskal Uni Eropa

Muhamad Wildan | Selasa, 04 Januari 2022 | 16:45 WIB
Tekan Utang, Macron-Draghi Dorong Reformasi Fiskal Uni Eropa

Ilustrasi.

PARIS, DDTCNews - Prancis dan Italia mendorong Uni Eropa melakukan reformasi fiskal guna memangkas tingkat utang.

Dalam opini yang disampaikan secara bersama, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi menilai kebijakan fiskal harus dirancang sedemikian rupa agar tantangan pandemi dapat direspons tanpa perlu meningkatkan tarif pajak dan memangkas belanja.

Kedua pemimpin pemerintahan tersebut mendorong Uni Eropa untuk menciptakan dan mengimplementasikan reformasi struktural yang terkoordinasi untuk mengurangi utang tanpa mengorbankan belanja yang bersifat strategis seperti riset, infrastruktur, dan pertahanan.

Baca Juga:
Otoritas Ini Mulai Pertimbangkan Kembali Program Diskon Cukai Solar

"Tak dimungkiri, kita harus menurunkan tingkat utang pemerintah. Namun, kita tidak bisa melakukan hal tersebut melalui kenaikan pajak atau pemangkasan belanja sosial," tulis Macron dan Draghi dalam opininya pada Financial Times, dikutip Selasa (4/1/2022).

Menurut mereka penyesuaian kebijakan fiskal tidak boleh mengorbankan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan kerangka kebijakan yang kredibel dan mampu mewujudkan sistem fiskal berkelanjutan bagi Eropa.

Macron dan Draghi menambahkan, ketentuan fiskal Uni eropa seharusnya dapat mengakomodasi kebijakan belanja yang fleksibel, penghormatan terhadap kedaulatan masing-masing negara, dan penggunaan utang yang memprioritaskan pembiayaan atas kebutuhan jangka panjang.

Baca Juga:
Rawan Disalahgunakan Turis, Jepang Pakai Sistem Cashless Tax Refund

Saat ini, menurut kedua tokoh, ketentuan fiskal Uni Eropa sudah terlampau rumit dan seharusnya sudah dirombak sejak sebelum pandemi Covid-19.

"Ketentuan fiskal telah menghambat kinerja pemerintah dalam krisis dan telah gagal dalam memprioritaskan belanja jangka panjang dan kedaulatan yurisdiksi," tulis Macron dan Draghi.

Sebagai catatan, opini bersama oleh Macron dan Draghi ditulis setelah Komisi Uni Eropa mempublikasikan 3 rancangan kebijakan untuk mendorong peningkatan penerimaan, yakni skema pembagian penerimaan dari emissions trading system (ETS) se-Uni Eropa, carbon border tax, dan adopsi pajak minimum global dengan tarif 15%.

Ketiga kebijakan ini diharapkan mulai diimplementasikan pada 2026 dan diekspektasikan akan menghasilkan tambahan penerimaan kurang lebih senilai EUR17 miliar. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara

Jumat, 26 April 2024 | 13:39 WIB PENERIMAAN PAJAK

Efek Harga Komoditas, PPh Badan Terkontraksi 29,8% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tinggal 4 Hari, DJP: WP Badan Jangan Sampai Telat Lapor SPT Tahunan

Jumat, 26 April 2024 | 13:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perpanjangan SPT Tahunan, DJP: Tak Dibatasi Alasan Tertentu

Jumat, 26 April 2024 | 12:00 WIB PROVINSI GORONTALO

Tarif Pajak Daerah Terbaru di Gorontalo, Simak Daftarnya

Jumat, 26 April 2024 | 11:47 WIB KONSULTASI PAJAK

Ada NITKU, NPWP Cabang Tidak Berlaku Lagi?