KEBIJAKAN PEMERINTAH

Subsidi BBM dan Listrik Bakal Membengkak, Kemenkeu Ungkap Dampaknya

Muhamad Wildan | Minggu, 13 Agustus 2023 | 14:30 WIB
Subsidi BBM dan Listrik Bakal Membengkak, Kemenkeu Ungkap Dampaknya

Nelayan bersiap menurunkan BBM bersubsidi jenis solar ke kapalnya sebelum melaut di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (11/7/2023). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan volume BBM, LPG 3 kg, dan listrik bersubsidi yang dikonsumsi masyarakat berpotensi melampaui atau membengkak dari kuota yang ditetapkan pada tahun ini.

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan pembengkakan tersebut disebabkan pola konsumsi yang belum bisa dikendalikan secara optimal. Walau volume konsumsi terlampaui, pemerintah meyakini hal tersebut tidak akan membebani APBN.

"Dampaknya terhadap APBN sejauh ini kami perkirakan akan netral karena harga-harga BBM dan bahan baku listrik itu lebih rendah dari yang diperkirakan pemerintah," katanya, dikutip pada Minggu (13/8/2023).

Baca Juga:
Kemenkeu Catat Realisasi Pembiayaan Utang Kuartal I Turun 53 Persen

Meski demikian, lanjut Isa, masyarakat diimbau untuk bijak dalam mengonsumsi BBM dan listrik bersubsidi sehingga volume konsumsinya bisa dikendalikan bersama tanpa perlu melampaui kuota yang telah ditetapkan.

"Kami terus bekerja sama dengan Pertamina dan PLN untuk bisa tetap mengendalikan volume dari BBM dan listrik yang disubsidi untuk dikonsumsi," tuturnya.

Sebagai informasi, realisasi belanja subsidi dan kompensasi BBM hingga Juli 2023 sudah mencapai Rp59,7 triliun dan realisasi subsidi dan kompensasi listrik mencapai Rp48,5 triliun. Adapun subsidi LPG 3 kg sudah terealisasi Rp37,7 triliun.

Baca Juga:
Penyediaan Tenaga Kerja Kena PPN, Pakai Nilai Lain atau Penggantian?

Anggaran subsidi dan kompensasi energi memberikan kontribusi sebesar 27,66% terhadap belanja nonkementerian dan lembaga (non-K/L). Realisasi belanja non-K/L hingga Juli 2023 tercatat sudah mencapai Rp527,4 triliun.

Sementara itu, realisasi belanja pemerintah pusat secara umum baru mencapai Rp1.020,4 triliun, atau 45,5% dari pagu belanja. Capaian tersebut turun 1% dibandingkan dengan capaian pada bulan yang sama tahun sebelumnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 04 Mei 2024 | 14:15 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Sekarang Ada Komite Aset Kripto, Apa Tugasnya?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Bea Cukai Copot Pegawai Gara-Gara Terlibat Pelanggaran Ini

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:00 WIB KOTA PONTIANAK

Pemkot Kerahkan Ketua RT untuk Percepat Distribusi SPPT PBB

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:01 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Founder DDTC Darussalam Berbagi Kisah Inspiratif tentang Profesi Pajak

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:00 WIB SELEKSI CPNS

Instansi Tak Selesaikan Perincian Formasi, Tes CPNS Terlambat

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:30 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

ASN Pindah ke IKN, Pemerintah Siapkan 4 Opsi Tunjangan Pionir

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal yang Wajib Dilakukan WP ketika Diperiksa

Sabtu, 04 Mei 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Batasan Jenis dan Jumlah Barang Kiriman PMI Dihapus, Begini Kata BP2MI