MALAYSIA

SST Diproyeksi Tekan Pendapatan Manufaktur

Redaksi DDTCNews
Senin, 27 Agustus 2018 | 14.57 WIB
SST Diproyeksi Tekan Pendapatan Manufaktur

Ilustrasi. 

PETALING JAYA, DDTCNews – Rezim pajak penjualan dan pelayanan (sales & services tax/ SST) dinilai akan memberi dampak buruk pada pendapatan perusahaan sektor manufaktur dan importir. Sementara, perusahaan sektor bahan bangunan dan kesehatan diuntungkan.

Dalam sistem yang menggantikan rezim pajak barang dan jasa (goods & services tax/GST) per 1 September ini, menurut Kepala Eksekutif Penasehat Pajak dan Jasa Manajemen Malaysia Yong Poh Chye, membuat produsen dan importir akan menyetor pajak lebih besar.

Produsen dan importir diharuskan menyetor pajak dengan tarif 10%, lebih tinggi dibandingkan dengan besaran tarif 6% dengan sistem GST. Namun demikian, SST tidak menerapkan pemajakan dari setiap layer transaksi.

“SST merupakan pemajakan satu lapis yang hanya berlaku untuk tingkat manufaktur dan importir, serta tidak melibatkan banyak transaksi. Sedangkan GST merupakan sistem multilayer yang berlaku di seluruh rantai nilai,” katanya, Senin (27/8/2018).

Dengan demikian, pihaknya berharap harga barang bisa turun, meskipun tingkat pajak lebih tinggi pada barang tertentu dengan GST. Pasalnya, dengan rezim SST, 38% barang yang masuk dalam indeks harga konsumen terkena pajak di bawah GST yang hampir 60%

Ada banyak barang yang masuk dalam pengecualian di bawah SST, termasuk kaleng sarden, produk susu, kopi dan teh. Sepeda, sepeda motor kecil, serta bahan bangunan seperti semen dan batu bata juga tidak dikenai pajak 10%.

Barang yang akan dikenakan pajak lebih tinggi dalam aturan SST meliputi minuman beraroma dan alkohol, tembakau, serta sektor otomotif. Tapi tarif pajak akan lebih rendah pada produsen sektor sarung tangan karet, barang berbahan kayu dan elektronik.

“Dalam rezim SST, sekotak minuman beraroma senilai RM100 dikenakan pajak 10% maka pabrik akan mengumpulkan RM10. Sedangkan, dalam rezim GST dengan barang yang sama, bisa terkumpul RM12 karena sistem pajak multilayer yang melalui pabrik, pedagang besar dan pengecer,” tuturnya.

Sementara, seperti dilansir dari thestar.com.my, industri kesehatan dinilai akan mendapat dampak positif yang cukup besar dengan rezim SST karena adanya pengecualian untuk biaya konsultasi, obat-obatan, pengunaan peralatan medis dan layanan ambulan. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.