PRESIDENSI G-20 INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Faktor Geopolitik Pengaruhi Suasana Pertemuan G-20

Muhamad Wildan | Minggu, 20 Februari 2022 | 15:00 WIB
Sri Mulyani Sebut Faktor Geopolitik Pengaruhi Suasana Pertemuan G-20

Ilustrasi. Tentara AS yang ditugaskan pada Divisi Udara ke-82, dikerahkan ke Polandia untuk meyakinkan Sekutu NATO dan mencegah agresi Rusia, meninggalkan pangkalan operasi dengan kendaraan militer lapis baja dekat Jasionka, Polandia, Jumat (18/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolston/FOC/djo

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut tensi geopolitik yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir memengaruhi suasana pertemuan negara-negara G20 yang digelar pada pekan ini.

Sri Mulyani mengatakan para delegasi dalam pertemuan finance track G20 memang tidak membahas isu Ukraina. Meski demikian, tak dimungkiri ketegangan geopolitik tersebut memengaruhi suasana pertemuan.

"Kami tidak membahas isu soal Ukraina karena ini adalah finance track. Namun, kami paham suasana geopolitik ini memengaruhi perekonomian, keuangan, dan prospek pemulihan ekonomi dunia seluruh dunia," katanya, dikutip pada Minggu (20/2/2022).

Baca Juga:
Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Sri Mulyani menuturkan Indonesia selaku presidensi pada penyelenggaraan G20 tahun ini mengambil peran untuk menjembatani perbedaan-perbedaan sikap setiap negara dalam isu-isu tertentu.

"Untuk bridging the gap suatu isu, kami perlu waktu untuk diskusi dari masing-masing negara agar bisa mendengar concern dari masing-masing mereka dan kemudian mencoba memasukkan ke dalam kerangka yang bisa mereka lihat ada goodwill dari semua pihak," tuturnya.

Dalam pertemuan G20, Sri Mulyani mengatakan faktor geopolitik seharusnya tidak menjadi isu yang memperlemah prospek pemulihan ekonomi global yang selama ini berjalan.

Baca Juga:
Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

"Untuk merumuskan ini membutuhkan waktu karena di dalam ruangan ada negara-negara yang sedang dalam tensi geopolitik tersebut. Untuk merumuskan tentu dibutuhkan upaya-upaya untuk menjembataninya," ujar Sri Mulyani.

Perlu diketahui, tensi geopolitik global tengah mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini dilatarbelakangi oleh penempatan ribuan pasukan oleh Rusia di perbatasan antara Ukraina dan Rusia. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 15:14 WIB KEBIJAKAN MONETER

Antisipasi Risiko Global, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024