KEBIJAKAN PAJAK

Setoran PPN Tumbuh Tinggi, Target Pajak 2023 Bakal Direvisi?

Dian Kurniati | Minggu, 14 Mei 2023 | 12:30 WIB
Setoran PPN Tumbuh Tinggi, Target Pajak 2023 Bakal Direvisi?

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kinerja penerimaan pajak pertambahan nilai/pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM) dalam tahun berjalan ini mampu mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi.

Sri Mulyani mengatakan kinerja PPN/PPnBM tumbuh tinggi sejalan dengan pemulihan daya beli atau konsumsi masyarakat. Meski demikian, ia belum berencana merevisi target PPN/PPnBM dari yang tercantum pada APBN 2023.

"Kami akan terus melakukan kalibrasi," katanya, dikutip pada Minggu (14/5/2023).

Baca Juga:
Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Sri Mulyani menuturkan realisasi penerimaan PPN/PPnBM mencapai Rp185,7 triliun pada kuartal I/2023 atau setara dengan 25% dari target Rp733,8 triliun. Kinerja penerimaan itu juga mengalami pertumbuhan mencapai 42%.

Menurutnya, pemerintah akan berupaya memenuhi semua target yang telah dituangkan dalam UU APBN 2023.

Secara umum, lanjutnya, kondisi fiskal Indonesia terus mengalami perbaikan yang signifikan setelah tertekan akibat pandemi Covid-19. Kondisi itu juga membuat defisit APBN mengalami penurunan tajam, bahkan lebih cepat dibandingkan perkiraan awal pemerintah.

Baca Juga:
Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Meski demikian, sambung Sri Mulyani, pengelolaan APBN yang baik akan memberikan ruang fiskal yang memadai untuk menjaga ekonomi nasional dari guncangan berikutnya, terutama yang bersumber dari luar negeri.

"Berbagai kebijakan untuk sisi fiskal, apakah itu revenue, pajak, termasuk tadi PPN, maupun belanja dan pembiayaan, semuanya adalah bersifat responsif," ujarnya.

Pada kuartal I/2023, APBN kembali mengalami surplus senilai Rp128,5 triliun. Angka tersebut setara 0,61% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Surplus APBN terjadi karena realisasi pendapatan negara tercatat Rp647,2 triliun, sedangkan belanja negara tercatat Rp518,7 triliun. Adapun untuk pembiayaan anggaran, realisasinya Rp203,72 triliun atau 34% terhadap pagu. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi