GOVERNMENT SHUTDOWN AS

Separuh Petugas Pajak AS Bakal Dipekerjakan Lagi, tapi Tidak Digaji

Kurniawan Agung Wicaksono | Rabu, 16 Januari 2019 | 11:05 WIB
Separuh Petugas Pajak AS Bakal Dipekerjakan Lagi, tapi Tidak Digaji

Para pekerja IRS menuntut penghentian government shutdown sehingga mereka bisa kembali kerja. (foto:Natalie Behring / Getty Images)

JAKARTA, DDTCNews – Otoritas Pajak Amerika Serikat (Internal Revenue Service/IRS) berencana memanggil kembali setengah karyawannya untuk bekerja, meskipun penutupan sebagian pemerintahan masih berlangsung.

Melansir National Public Radio, Departemen Keuangan AS mengumumkan penarikan setengah pegawai IRS atau sekitar 46.000 untuk bekerja pada musim pengarsipan pajak (tax filing season). Langkah ini tetap dijalankan meski penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown) masih berlangsung.

“Membawa pekerja kembali ke layanan diperlukan untuk melindungi properti pemerintah, yang mencakup pendapatan pajak, serta menjaga integritas proses pengumpulan pajak federal,” tulis pihak Departemen Keuangan AS, seperti dikutip pada Rabu (16/1/2019).

Baca Juga:
Agar Lapor SPT Cepat dan Mudah, IRS Uji Coba Aplikasi Pajak Terbaru

Seperti diketahui, musim pengarsipan pajak untuk orang pribadi/individu dimulai pada 28 Januari. Pihak administrasi Presiden Donald Trump menjanjikan government shutdown yang sudah berlangsung sejak 22 Desember 2018 tidak akan mempengaruhi pengembalian pajak.

Sayangnya, pegawai IRS yang akan bekerja selama government shutdown tidak akan dibayar. Walaupun demikian, semua pekerja federal telah dijanjikan akan mendapat pembayaran di kemudian hari, setelah anggaran disetujui. Sekadar IRS saat ini memiliki sekitar 80.265 karyawan.

Sekadar informasi, government shutdown dilakukan Presiden AS Donald Trump karena ingin ada dana anggaran pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko senilai US$5 miliar.

Baca Juga:
AS Berkomitmen Dukung Pembangunan Infrastruktur Berkualitas di IKN

Serikat Pegawai Perbendaharaan Nasional (National Treasury Employees Union/NTEU) yang mewakili 70.000 pekerja IRS tidak menyambut baik langkah penarikan kembali karyawan tanpa pembayaran. Serikat pekerja telah mengajukan dua tuntutan hukum terhadap pemerintah.

Presiden Nasional NTEU Tony Reardon mengatakan tidak ada masalah jika IRS ingin bersiap untuk musim pengarsipan pajak 2019 dan pekerja ingin bekerja. Namun, ada kenyataan yang keras bahwa pekerja akan diminta menjalankan tugas secara gratis.

“Saya khawatir apakah karyawan ini akan memiliki uang untuk membeli bensin mobil mereka saat mulai bekerja,” celetuk Tony. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 15:45 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ingat, Pakai e-Bupot 21/26 Tidak Butuh Installer Lagi Seperti e-SPT

Kamis, 25 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

RI Pasang Target Lebih Ambisius dalam Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Kamis, 25 April 2024 | 15:00 WIB KOTA TANGERANG SELATAN

BPHTB Kini Terutang Saat PPJB, Jadi Peluang Peningkatan Penerimaan

Kamis, 25 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Bagikan Tip Terhindar Sanksi Saat Belanja Online dari Luar Negeri

Kamis, 25 April 2024 | 14:17 WIB KABUPATEN JOMBANG

Objek PBB-P2 Didata Ulang, Pemkab Hitung Pajak Terutang yang Akurat

Kamis, 25 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA SELATAN II

Kanwil DJP Jakarta Selatan II Resmikan Tax Center STIH IBLAM

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PTKP Karyawati Kawin Bisa Ditambah jika Suami Tak Punya Penghasilan

Kamis, 25 April 2024 | 13:00 WIB KEANGGOTAAN OECD

OECD Rilis Roadmap Aksesi, Ada 8 Prinsip Pajak yang Perlu Diadopsi RI