PEREKONOMIAN GLOBAL

Resesi Global Sudah Dekat? Ini Pernyataan IMF

Kurniawan Agung Wicaksono | Selasa, 22 Januari 2019 | 18:01 WIB
Resesi Global Sudah Dekat? Ini Pernyataan IMF

Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde saat memberikan sambutan pembuka saat konferensi pers World Economic Outlook (WEO) Update pada Senin (21/1/2019).

JAKARTA, DDTCNews – International Monetary Fund kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini. Namun, lembaga tersebut menegaskan tidak ada sinyal resesi global.

Hal ini disampaikan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde saat memberikan sambutan pembuka saat konferensi pers World Economic Outlook (WEO) Update pada Senin (21/1/2019).

IMF kembali memangkas proyeksi perekonomian global pada 2019 dan 2020 masing-masing 0,2 dan 0,1 poin persentase dari proyeksi pada Oktober 2018. Kali ini, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 3,5% pada 2019 dan 3,6% pada 2020.

Baca Juga:
Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

“Apakah itu berarti bahwa resesi global sudah dekat? Jawabannya adalah tidak, tetapi risiko penurunan pertumbuhan global yang lebih tajam tentu saja meningkat,” katanya, seperti dikutip pada Selasa (22/1/2019).

Dia mengatakan setelah dua tahun terakhir perekonomian mengalami ekspansi cukup kuat, kali ini, laju pertumbuhan lebih lambat dari yang diharapkan. Risiko yang dapat menghambat pertumbuhan itu pun terus meningkat.

Ibarat pemakin ski lintas negara, kata Lagarde, ekonomi dunia bergerak dengan kecepatan yang relative tinggi tahun lalu. Namun, sekarang, lerengnya berubah sedikit menanjak. Jalanan masih cukup bagus, tapi akan sedikit lebih sulit untuk dilewati.

Baca Juga:
Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Tidak tanggung-tanggung, IMF melihat ada risiko yang jauh lebih besar di kemudian hari karena imbas dari kebijakan. Beberapa risiko itu antara lain terkait dengan kenaikan tarif dan peningkatan ketidakpastian kebijakan perdagangan. Pada saat yang bersamaan, ada pengetatan moneter sehingga memperberat belahan dunia dengan beban utang yang tinggi.

Lagarde meminta agar semua pemangku kepentingan di seluruh dunia untuk bisa mengatasi kerentanan yang tersisa dan bersiap diri dengan perlambatan yang lebih dari estimasi awal. Setiap negara harus memanfaatkan ruang untuk segera bertindak untuk membuat ekonomi yang tangguh, inklusif, dan kolaboratif.

“Komunitas internasional harus bersatu untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi semua warga negara. Saya menyebutnya ‘multilateralisme baru’. Kebutuhan akan kerja sama semacam ini lebih mendesak dari sebelumnya,” jelas Lagarde. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 22 April 2024 | 14:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Senin, 22 April 2024 | 10:25 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Jumat, 19 April 2024 | 13:44 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 10:00 WIB KABUPATEN KLUNGKUNG

Penerimaan Pajak Belum Optimal, Pemkab Bikin Satgas Libatkan Pemuda

Jumat, 26 April 2024 | 09:50 WIB PEMERIKSAAN PAJAK

Terkait Transfer Pricing, Pemeriksaan Kantor Bisa Diubah ke Lapangan

Jumat, 26 April 2024 | 09:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Soal Badan Otorita Penerimaan Negara, Kadin Minta Pemerintah Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 07:00 WIB LITERATUR PAJAK

Hal Unik Ini Hanya Ada di Perpajakan DDTC, Sudah Coba?

Jumat, 26 April 2024 | 06:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diskon Pajak Pasal 31E UU PPh Bisa Digunakan Tanpa Ajukan Permohonan

Kamis, 25 April 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Kamis, 25 April 2024 | 18:54 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Level SAK yang Dipakai Koperasi Simpan Pinjam Tidak Boleh Turun

Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Kamis, 25 April 2024 | 17:45 WIB DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN

Imbauan DJPK Soal Transfer ke Daerah pada Gubernur, Sekda, hingga OPD