KETIDAKPASTIAN GLOBAL

Presiden Jokowi Serukan Penguatan Kerja Sama ASEAN

Redaksi DDTCNews | Rabu, 20 November 2019 | 18:02 WIB
Presiden Jokowi Serukan Penguatan Kerja Sama ASEAN

Presiden Jokowi menemui delegasi parlemen Singapura. (Foto: Setkab)

JAKARTA, DDTCNews—Di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, Presiden Joko Widodo menyerukan perlunya penguatan kerja sama ekonomi antarnegara Asia Tenggara (ASEAN). Indonesia dan Singapura akan terus memperkuat kerja sama tersebut.

“Presiden Jokowi mengutip yang disampaikan Managing Director IMF, bahwa ASEAN is a bright spot in world economy. Jadi, perlu penguatan kerja sama,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai mendampingi Presiden menerima kunjungan Parlemen Singapura, di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Dalam pertemuan itu, Presiden menyampaikan hasil retreat dengan PM Singapura Lee Hsien Loong pada 8 Oktober 2019. “Presiden menyampaikan kedua pemimpin berkomitmen memperkuat kerja sama di bidang investasi, infrastruktur, sumber daya manusia, dan ekonomi digital,” kata Menlu.

Baca Juga:
Bansos Beras Hingga Akhir Tahun, Jokowi: Saya Usaha, Tapi Enggak Janji

Retno menambahkan penguatan kerja sama dengan Singapura misalnya, sangat penting untuk menghadapi risiko perlambatan ekonomi dunia. Dalam hal ini, Presiden Jokowi menyebut kerja sama Indonesia dengan Singapura di level ASEAN memiliki prospek yang bagus ke depan.

Menurut Retno, kerja sama tersebut adalah kerja sama antarnegara (government to government/G to G). Namun, seperti dilansir laman setkab.go.id, kerja sama antarparlemen tetap membutuhkan dukungan, karena kerja sama itu juga punya pengaruh antarnegara.

Delegasi parlemen Singapura yang bertemu Presiden Jokowi adalah Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan-Jin, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar, Anggota Parlemen Joan Pereira, Low Thia Khiang, Gan Thiam Poh, Henry Kwek, dan Saktiandi Supaat.

Baca Juga:
Komentari Penetapan Pemenang Pilpres, Jokowi: Kita Patut Bersyukur

Selanjutnya Wakil Dubes Singapura Jonathan Han, Anggota Parlemen Murali Pillai, Koh Khiang Chay. Sementara Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Menlu Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.

Oktober lalu, perekonomian Singapura, yang sering dianggap sebagai penentu pertumbuhan global itu nyaris jatuh ke dalam resesi. Pertumbuhan ekonomi tahunannya pada kuartal III hanya 0,1% dengan pertumbuhan kuartalan sebesar 0,6%.

Seiring dengan perang dagang Amerika Serikat-China, Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini menuju 0%-1% dari semula 1,5%-2,5%, level terlemah sejak krisis keuangan 2009 saat ekonominya limbung menjadi 0,6%. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 28 Maret 2024 | 15:47 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bansos Beras Hingga Akhir Tahun, Jokowi: Saya Usaha, Tapi Enggak Janji

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Wapres Ma‘ruf Amin Sebut Makan Siang Gratis Belum Masuk RAPBN 2025

Kamis, 14 Maret 2024 | 14:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Setelah 4 Tahun, Pemerintah akan Bayarkan THR ASN secara Penuh

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Koreksi DPP PPN atas Jasa Pengangkutan Pupuk

Jumat, 29 Maret 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Batas Waktu Mepet, Kenapa Sih Kita Perlu Lapor Pajak via SPT Tahunan?

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Cetak Kartu NPWP Tak Perlu ke Kantor Pajak, Begini Caranya