ARAB SAUDI

PPN Naik 3 Kali Lipat, Inflasi Langsung Meningkat

Muhamad Wildan
Senin, 18 Januari 2021 | 11.53 WIB
PPN Naik 3 Kali Lipat, Inflasi Langsung Meningkat

Ilustrasi. Pemandangan kota Riyadh, setelah pemerintah melonggarkan jam malam, diberlakukan untuk menekan laju sebaran virus corona (COVID-19), di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (21/6/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Ahmed Yosri/hp/djo

RIYADH, DDTCNews – Arab Saudi mencatat inflasi sepanjang tahun lalu naik hingga 3,4% akibat penyesuaian tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 5% menjadi 15%

Menurut General Authority of Statistics, inflasi mulai melonjak pada Juli 2020 bersamaan dengan dimulainya pemberlakuan kenaikan tarif PPN. Performa itu berbanding terbalik dengan kinerja pada 2019 yang mencatatkan deflasi 2,1%.

“Komoditas yang menjadi pendorong inflasi antara lain produk makanan yang minuman yang mengalami inflasi hingga 9% dan jasa transportasi yang mencapai 3,8%," demikian pernyataan General Authority of Statistics, dikutip pada Senin (18/1/2021).

Secara periodik, inflasi di Arab Saudi tercatat mencapai 6% pada semester I/2020. Meski demikian, tren inflasi di Arab Saudi terus melemah pada penghujung 2020.

Pada Desember 2020, inflasi tercatat sebesar 5,3%, terlemah sejak mulai dinaikkannya tarif PPN. Pada bulan tersebut, inflasi pada produk makanan dan minuman mulai melemah, sedangkan inflasi pada komoditas jasa kesehatan cenderung mengalami peningkatan.

Dari sisi perekonomian, ekonom memproyeksi kenaikan PPN akan terus membebani laju pemulihan ekonomi akibat pembatasan aktivitas usaha yang diterapkan pada awal 2020 untuk menekan laju penularan Covid-19.

Senior Emerging Market Economist dari Capital Economics Jason Tuvey memperkirakan inflasi masih akan terus berada pada level yang tinggi sepanjang semester I/2021 meskipun tidak setinggi pada semester II/2020.

Menurut Tuvey, seperti dilansir zawya.com, laju inflasi bakal ditekan oleh kebijakan pengetatan fiskal yang diterapkan oleh Arab Saudi. Hal ini akan berdampak pada laju konsumsi rumah tangga dan prospek pemulihan ekonomi Arab Saudi pada masa mendatang.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.