KANADA

Pemerintah Tolak Permintaan Petani Soal Pajak Karbon, Seperti Apa?

Nora Galuh Candra Asmarani | Sabtu, 13 Juni 2020 | 06:00 WIB
Pemerintah Tolak Permintaan Petani Soal Pajak Karbon, Seperti Apa?

Ilustrasi. (DDTCNews)

OTTAWA, DDTCNews—Menteri Pertanian Kanada Marie-Claude Bibeau memutuskan untuk menolak permintaan masyarakat untuk mengecualikan mesin pengering biji-bijian dari pengenaan pajak karbon.

Menurut Bibeau, beban pajak karbon yang harus ditanggung setiap petani—berdasarkan penghitungan hasil analisis internal Kementerian Pertanian—terbilang kecil hanya $210 hingga $819 per tahun.

“Pajak karbon membebani 0,05%-0,42% dari pendapatan ini tidak cukup tinggi untuk membenarkan pembebasan atas mesin pengering biji-bijian, seperti yang telah dilakukan untuk bahan bakar kendaraan pertanian,” kata Bibeau, Sabtu (13/6/2020).

Baca Juga:
Otoritas Ini Mulai Pertimbangkan Kembali Program Diskon Cukai Solar

Untuk itu, Bibeau bersikeras untuk tetap mengenakan pajak karbon atas mesin pengering biji-bijian dan tak mengabulkan usulan dari Agricultural Producers Association of Saskatchewan (APAS).

"Pajak karbon adalah sesuatu yang penting bagi masa depan negara kita dan generasi baru," tutur Bibeau.

Sebelumnya, APAS mendorong pemerintah federal untuk membantu petani yang harus menanggung beban atas pajak karbon. Presiden APAS Todd Lewis mengatakan pengeringan biji-bijian adalah bagian penting dari operasional petani.

Baca Juga:
Antisipasi Overtourism, Negara Ini Diminta Terapkan Pajak Turis

Dia mengatakan ada sejumlah besar biji-bijian yang perlu dikeringkan utamanya di musim dingin. Untuk itu, pajak karbon akan menjadi beban tambahan yang nyata bagi produsen dan ini memberatkan petani.

“Sangat mengecewakan karena salah satu alat utama yang kita miliki untuk menangani perubahan iklim dikenakan pajak. Ini teknologi yang luar biasa, kami harus menggunakannya dan sangat disayangkan kami harus dikenakan pajak,” ujar Lewis.

Sementara itu, Anggota Parlemen Konservatif Alberta John Barlow meminta Bibeau untuk menjelaskan secara rinci penghitungan Kementerian Pertanian. Pasalnya, ia menemukan ada petani yang membayar pajak karbon 10 kali lebih tinggi.

"Bibeau tidak dapat menjawab bagaimana dirinya mendapatkan data ini. Data yang ada, tidak menunjukkan kenyataan di lapangan," tutur Barlow dilansir nationalpost. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 07:00 WIB LITERATUR PAJAK

Hal Unik Ini Hanya Ada di Perpajakan DDTC, Sudah Coba?

Jumat, 26 April 2024 | 06:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diskon Pajak Pasal 31E UU PPh Bisa Digunakan Tanpa Ajukan Permohonan

Kamis, 25 April 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Kamis, 25 April 2024 | 18:54 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Level SAK yang Dipakai Koperasi Simpan Pinjam Tidak Boleh Turun

Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Kamis, 25 April 2024 | 17:45 WIB DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN

Imbauan DJPK Soal Transfer ke Daerah pada Gubernur, Sekda, hingga OPD

Kamis, 25 April 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

Kamis, 25 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Tak Lagi Temukan Menu Sertel di e-Nofa, Perpanjangan Harus di KPP