THAILAND

Pemerintah Targetkan Insentif Pajak Mobil Listrik Dirilis Tahun Ini

Dian Kurniati
Minggu, 01 Agustus 2021 | 16.00 WIB
Pemerintah Targetkan Insentif Pajak Mobil Listrik Dirilis Tahun Ini

Ilustrasi.

BANGKOK, DDTCNews - Pemerintah Thailand tengah menyiapkan dukungan berupa insentif pajak untuk mendorong investasi dan konsumsi kendaraan listrik.

Dirjen Bea dan Cukai Lavaron Sangsnit mengatakan beberapa kementerian terus berkoordinasi untuk memformulasikan insentif untuk kendaraan listrik. Menurutnya, insentif tersebut ditargetkan rampung dan dirilis tahun ini.

"Insentif pajak baru ditujukan untuk merangsang permintaan kendaraan listrik dan menarik investasi asing ke Thailand," katanya, dikutip pada Minggu (1/8/2021).

Sangsnit menuturkan pemerintah telah membentuk komite nasional untuk menyusun insentif tersebut. Komite yang diketuai Wakil Perdana Menteri Supattanapong Punmeechaow ini, rutin mengadakan pertemuan untuk membahas insentif bagi industri kendaraan listrik.

Jika tidak ada aral melintang, Komite menargetkan penggunaan kendaraan listrik dapat mencapai 225.000 unit pada 2025. Target jumlah kendaraan listrik tersebut akan mewakili 10% dari total produksi kendaraan di Thailand.

Dalam jangka lebih panjang, lanjut Punmeechaow, pemerintah juga berharap produksi kendaraan listrik Thailand bisa naik menjadi 725.000 unit pada 2030, atau mewakili 30% dari total produksi mobil.

Saat ini, pemerintah tengah mempertimbangkan penghapusan pajak konsumsi khusus dan biaya pendaftaran untuk kendaraan listrik selama 5 tahun. Dengan insentif itu, biaya yang dikeluarkan pemilik kendaraan listrik akan lebih kecil ketimbang kendaraan konvensional.

Kementerian Perhubungan juga mengusulkan pemberian insentif pajak untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik. Kementerian menyebut pajak konsumsi khusus mobil listrik berkapasitas 9 kursi saat ini sebesar 10%, setelah dipotong dari sebelumnya 15% sejak Juli 2016. Adapun, biaya pendaftaran kendaraan listrik akan berkisar 10-12% akan tergantung pada masing-masing pemerintah wilayah.

Seperti dilansir bangkokpost.com, komite juga telah menemui tiga otoritas pembangkit listrik untuk membahas pengembangan infrastruktur jaringan pintar guna melayani sektor kendaraan listrik. Nanti, akan ada sekitar 12.000 titik pengisi daya cepat pada 2030. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.