KINERJA FISKAL

Pemerintah Sebut Indonesia Termasuk Negara Paling Disiplin Kelola APBN

Dian Kurniati | Selasa, 29 November 2022 | 17:00 WIB
Pemerintah Sebut Indonesia Termasuk Negara Paling Disiplin Kelola APBN

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menyatakan Indonesia dikenal dunia sebagai negara paling disiplin dalam mengelola APBN-nya.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan defisit APBN sempat melebar selama 3 tahun karena pandemi Covid-19. Namun, pemerintah berkomitmen untuk mengembalikan defisit di bawah 3% sebagaimana diamanatkan UU 2/2020.

"Indonesia itu dikenal sebagai negara yang sangat disiplin kalau harus melakukan pembiayaan atas defisit. Disiplinnya dimulai dari defisitnya enggak boleh seenaknya dan enggak boleh di atas 3% dari PDB," katanya dalam Economic Outlook by the Minister of Finance, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga:
Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

Suahasil mengatakan APBN sejak 2020 berperan sebagai instrumen countercyclical untuk menangani masalah kesehatan akibat pandemi sekaligus memberi perlindungan sosial kepada masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi. Di sisi lain, penerimaan negara mengalami kontraksi karena berbagai kegiatan ekonomi masyarakat melemah.

Dalam suasana Covid-19, defisit APBN melebar menjadi 6,14% PDB pada 2020 dan 4,65% PDB pada 2021. Sedangkan pada 2022, pemerintah menargetkan defisit APBN akan sebesar 4,85% PDB, walaupun outlook-nya hanya 3,92% PDB.

Adapun pada APBN 2023, pemerintah merencanakan defisit akan senilai Rp598,15 triliun atau 2,84% PDB.

Baca Juga:
Longgarkan Ruang Fiskal, Defisit APBN 2025 Dirancang 2,45-2,8 Persen

Suahasil menjelaskan pelebaran defisit APBN hanya dilakukan dalam situasi yang sangat kritis seperti ketika Covid-19 mewabah. Pelebaran defisit juga telah disetujui DPR dan hanya selama 3 tahun, sebagaimana diatur dalam UU 2/2020.

Dia meyakini tren pemulihan ekonomi akan terus berlanjut pada 2023 walaupun peranan belanja pemerintah akan menurun. Ketika pandemi makin terkendali, lanjutnya, APBN akan lebih berperan sebagai katalis untuk mendorong pertumbuhan dari sisi konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.

"Kita menyebutnya konsolidasi fiskal, artinya kembali defisitnya ke bawah 3% supaya dia menjadi kredibel dan mendorong menjadi katalis," ujarnya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 13:44 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB RENCANA KERJA PEMERINTAH 2025

Longgarkan Ruang Fiskal, Defisit APBN 2025 Dirancang 2,45-2,8 Persen

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M