PEREKONOMIAN INDONESIA

Pemerintah Luncurkan Buku Putih Ekonomi Digital

Redaksi DDTCNews
Senin, 23 Desember 2019 | 11.56 WIB
Pemerintah Luncurkan Buku Putih Ekonomi Digital

Peluncuran buku putih. (foto: Humas Kemenko Perekonomian)

JAKARTA, DDTCNews – Proses digitalisasi berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menyikapi hal tersebut, pemerintah menyusun buku putih untuk menyambut era baru digitalisasi, khususnya dalam perekonomian.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo dalam acara peluncuran buku putih (white book) berjudul “Indonesia Digital for Future Economy & Inclusive Urban Transformation”.

“Digitalisasi telah menimbulkan perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sejalan dengan perkembangan internet yang pesat," katanya dalam keterangan resmi, Senin (23/12/2019).

Menurutnya, buku ini menjadi panduan pemerintah dalam menghadapi perkembangan digitalisasi dalam struktur perekonomian nasional. Dia menambahkan buku putih ekonomi digital merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam melakukan sinergi.

Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan secara komprehensif segala sisi dari perkembangan ekonomi digital. Buku putih, sambungnya, merefleksikan potensi, tantangan, status terkini serta usulan langkah-langkah strategis dalam mewujudkan Indonesia Digital.

Beberapa isu tersebut menjadi kunci Indonesia dalam melakukan  transformasi ekonomi yang inklusif dalam jangka panjang menuju suksesnya transformasi ekonomi bangsa dan inklusivitas urban di masa depan.

Pada akhirnya, segala aspek yang termaktub dalam buku ini diharapkan menjadi dasar dalam mengarahkan kebijakan pemerintah untuk mendorong pemerataan dan seluruh manfaat dalam pembangunan. Hal ini terutama untuk mewujudkan ekonomi digital yang inklusif dan adil.

Salah satu penekanan dari perkembangan ekonomi digital adalah pentingnya memiliki infrastruktur yang mumpuni. Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) yang andal dengan kecepatan tinggi dibutuhkan untuk menghubungkan infrastruktur ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI) dan kawasan pariwisata, serta UMKM.

"Penggunaan TIK akan menimbulkan efisiensi tinggi dalam menghubungkan Sabang sampai Merauke," imbuhnya. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.