EDUKASI PAJAK

Peluncuran Buku Komik DDTC, Pajak Harus Dinarasikan Sebagai Kebutuhan

Nora Galuh Candra Asmarani
Jumat, 16 Juli 2021 | 10.45 WIB
Peluncuran Buku Komik DDTC, Pajak Harus Dinarasikan Sebagai Kebutuhan

Managing Partner DDTC Darussalam saat membuka peluncuran buku komik Joni dan Kawan Pajak: Pajak Kita untuk Indonesia Maju, Jumat (16/7/2021).

JAKARTA, DDTCNews – Pajak perlu dinarasikan sebagai sebuah kebutuhan, bukan hanya kewajiban. Edukasi pajak tersebut bisa dimulai dari keluarga dan sejak dini.

Managing Partner DDTC Darussalam menyampaikan hal tersebut saat membuka peluncuran buku komik Joni dan Kawan Pajak: Pajak Kita untuk Indonesia Maju. Peluncuran buku komik tersebut dilakukan pada hari ini, Jumat (16/7/2021).

Darussalam mengatakan inisiasi pembuatan komik berawal dari keprihatinannya terhadap kondisi pajak Indonesia. Pasalnya, literasi dan kepedulian masyarakat mengenai pajak masih rendah. Akibatnya, target penerimaan pajak pun kerap belum tercapai sehingga tax ratio Indonesia masih di bawah negara lain di kawasan.

“Perlu edukasi sehingga dapat menempatkan pajak lebih berkontribusi dan menjadi tulang punggung pembangunan. Perspektif edukasi itu tidak harus dengan memaksakan pajak, tetapi bagaimana agar kesadaran pajak tumbuh dari diri sendiri dan mesti dimulai dari edukasi sejak usia dini,” ujar Darussalam.

Darussalam menekankan kesadaran akan pentingnya pajak harus ditanamkan sejak dini karena tidak bisa didapat secara instan. Selain itu, edukasi pajak bukan hanya menjadi tanggung jawab otoritas pajak, melainkan juga tanggung jawab bersama.

Belajar taat pajak tidak harus dimulai dengan menekankan pajak sebagai kewajiban. Pembelajaran pajak dapat dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan memberikan cerita tentang manfaat pajak untuk pembangunan jalan, gedung, dan jembatan.

“Jadi, pajak jangan hanya didekati dengan menekankan itu kewajiban, tapi justru ditekankan bahwa pajak adalah kebutuhan. Akhirnya, masyarakat bisa membayar pajak dengan ikhlas, sukarela, dan bangga bahwa kita semua pembayar pajak adalah pahlawan masa kini Bangsa Indonesia,” pungkas Darussalam.

Adapun acara peluncuran komik pajak diadakan untuk memperingati Hari Pajak sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 DDTC.

Peluncuran buku komik pajak ini juga dihadiri Sahabat Literasi Kang Maman Suherman serta Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat Nero Taopik. Dalam acara ini, akan ada juga pembagian 100 komik kepada Kang Maman Suherman dan Forum Taman Bacaan Masyarakat. Acara ini dipandu oleh Adinda Nur Larasati.

Sebagai informasi, komik ini merupakan karya Taxologist DDTC Nehemia Daniel Sohilait dan Ilustrator Dewinta Asyiva Sidiq dengan editor Managing Partner DDTC Darussalam dan Senior Partner DDTC Danny Septriadi.

Komik ini disusun untuk mengedukasi masyarakat, terutama bagi kalangan muda dengan pendekatan pop culture sehingga mudah diterima. Adapun komik ini menceritakan tentang keseharian Joni sebagai karakter utama.

Dari penggambaran keseharian Joni tersebut, diharapkan pengenalan dan pemahaman tentang pajak dapat dicerna dengan mudah. Cerita-cerita yang termuat dalam komik ini juga dapat menjadi jawaban atas berbagai pertanyaan masyarakat mengenai pentingnya membayar pajak.

Selain itu, hadirnya komik ini diharapkan dapat menjadi jembatan dalam menjelaskan aspek pajak yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Bagaimanapun, hampir seluruh aspek kehidupan kerap kali bersinggungan dengan pajak. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.