KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pacu Kinerja Ekspor, Bea Cukai Jambi Bikin Klinik Khusus

Dian Kurniati
Senin, 10 Agustus 2020 | 11.17 WIB
Pacu Kinerja Ekspor, Bea Cukai Jambi Bikin Klinik Khusus

Ilustrasi. Keluarga transmigran asal Lumajang menjemur biji kopi di halaman depan rumahnya, kawasan Transmigrasi Sungai Bermas, Siulak, Kerinci, Jambi, Minggu (9/8/2020). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.

JAKARTA, DDTCNews—Guna menggenjot ekspor berbagai komoditas di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19, Kantor Bea Cukai Jambi resmi membuka klinik ekspor dalam rangka memberikan asistensi ekspor bagi pelaku usaha.

Kepala Kantor Bea Cukai Jambi Ardiyatno mengatakan fasilitas klinik ekspor tersebut merupakan hasil inisiasi Bea Cukai Jambi yang berkoordinasi dengan Direktorat Fasilitas dan Direktorat Teknis Kepabeanan Bea Cukai Pusat.

"Setelah melalui proses pengenalan dan pembelajaran mengenai ekspor kurang lebih selama satu tahun, akhirnya klinik ekspor ini dapat terwujud," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (10/8/2020).

Ardiyatno mengatakan Bea Cukai telah memulai sosialisasi ekspor langsung dari Jambi sejak setahun lalu. Sosialisasi itu juga menyasar kelompok petani berbagai komoditas ekspor yang berada di Jambi.

Upaya sosialisasi dan asistensi telah membuahkan hasil berupa ekspor perdana kopi Kerinci langsung dari Jambi melalui Pelabuhan Talang Duku. Adapun volume ekspor kopi tersebut mencapai 15,9 ton atau senilai Rp1,3 miliar dengan tujuan ke Belgia.

"Semoga ekspor perdana ini menjadi momentum penting untuk kebangkitan Kopi Kerinci dan juga kopi Provinsi Jambi untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas baik, di tingkat regional, nasional, maupun internasional," ujar Ardiyatno.

Dia juga menambahkan kopi Kerinci telah lolos uji tes laboratorium di Belanda. Tingkat keasaman kopi Kerinci bahkan mampu mengalahkan kopi asal Nigeria dan Brazil. Namun, ekspor kopi tersebut kerap dilakukan melalui Pelabuhan di luar Jambi.

Tak hanya kopi, Jambi memiliki produk pertanian lain yang biasa diekspor, seperti kulit kayu manis (Cassiavera) yang berasal dari Kabupaten Kerinci, serta Merangin, cangkang sawit, sarang burung walet, dan kelapa asal Tanjung Jabung Timur.

"Kami berharap dengan dibukanya akses ekspor melalui pelabuhan langsung dari Jambi dapat memberikan dampak positif bagi produk pertanian Jambi dan perekonomian nasional," tutur Ardiyatno. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.