Dirjen WTOÂ yang baru Ngozi Okonjo-Iweala asal Nigeria. (Foto:Â Presidency/bbc.com)
JENEWA, DDTCNews - Pertemuan dewan umum istimewa Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) memutuskan ekonom dari Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala sebagai perempuan pertama sekaligus orang Afrika pertama yang jadi pemimpin.
Okonjo-Iweala mengatakan prioritas utamanya adalah memastikan WTO berbuat lebih banyak untuk mengatasi pandemi Covid-19. Dia berkomitmen mencabut semua ketentuan yang membatasi atau memperlambat perdagangan vaksin dan obat-obatan untuk wabah tersebut.
"Nasionalisasi vaksin itu sangat berbahaya. Tidak ada yang aman sampai semua orang aman. Jika negara lain tidak diimunisasi, itu hanya akan menjadi pukulan balik," katanya, Senin (15/2/2021).
WTO memilih Okonjo-Iweala dan memberinya tugas memulihkan kepercayaan sistem perdagangan global. Krisis kepercayaan terjadi karena perang dagang AS dan China yang saling memberlakukan rezim proteksionis dan kuota impor sehingga sangat merusak tatanan perdagangan global.
Dalam pemungutan suara, 164 anggota WTO dengan suara bulat memilih Menteri Keuangan Nigeria itu untuk masa jabatan 4 tahun sebagai Direktur Jenderal. Dilansir theguardian.com, Okonjo-Iweala akan mengambil alih WTO dengan anggaran US$220 juta dan 650 staf pada saat kritis.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut mengucapkan selamat dan dukungan untuk Okonjo-Iweala. Melalui akun Instagramnya, dia menilai Okonjo-Iweala memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan berbagai masalah perdagangan internasional secara adil.
"Tugas besar dan penting menanti untuk mereformasi WTO demi menciptakan perdagangan yang adil dan kesempatan yang sama serta kemakmuran bagi semua," katanya.
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi dan mengajukan gugatan perdagangan di WTO. Misalnya, Uni Eropa menggugat Indonesia karena kebijakan larangan ekspor nikel (nomor gugatan DS 592), sedangkan Indonesia menggugat Uni Eropa soal diskriminasi sawit (nomor gugatan DS 593). (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.