KEBIJAKAN MONETER

Naik Lagi, Cadangan Devisa pada Akhir April US$138,8 Miliar

Dian Kurniati
Jumat, 07 Mei 2021 | 11.40 WIB
Naik Lagi, Cadangan Devisa pada Akhir April US$138,8 Miliar

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa pada akhir April 2021 naik menjadi US$138,8 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan cadangan devisa tersebut naik US$1,7 miliar dari posisi akhir bulan sebelumnya senilai US$137,1 miliar. Menurutnya, peningkatan cadangan devisa didorong penerimaan pajak dan penerbitan surat utang pemerintah.

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada April 2021 terutama dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).

Erwin mengatakan posisi cadangan devisa pada akhir April 2021 tersebut setara dengan pembiayaan 10,0 bulan impor atau 9,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dia juga memastikan posisi itu berada di atas standar kecukupan internasional, yakni sekitar 3 bulan impor.

Menurutnya, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," ujarnya.

Sepanjang 2020, BI mencatat posisi cadangan devisa terus terjaga di atas US$130 miliar meskipun sempat menurun hingga US$121 miliar ketika awal pandemi pada Maret 2020. Posisi cadangan kemudian membaik pada bulan-bulan berikutnya hingga menyentuh rekor tertinggi pada Agustus 2020 senilai US$137,0 miliar.

Namun, rekor tersebut pecah pada akhir Januari 2021 dengan cadangan devisa senilai $138,0 miliar. Kemudian, cadangan devisa mencapai posisi tertingginya senilai US$138,8 miliar pada akhir Februari 2021. Tren pemecahan rekor itu terhenti pada akhir Maret 2021 karena angka cadangan devisa menurun menjadi US$137,1 miliar, sebelum naik lagi pada akhir April 2021. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.