CHINA

Mulai 1 November! China Pungut Pajak Konsumsi atas Rokok Elektrik

Vallencia | Kamis, 27 Oktober 2022 | 12:30 WIB
Mulai 1 November! China Pungut Pajak Konsumsi atas Rokok Elektrik

Ilustrasi.

BEIJING, DDTCNews –Pemerintah China berencana mengenakan pajak konsumsi atas produk rokok elektrik (e- cigarettes) mulai 1 November 2022. Pajak konsumsi tersebut akan diberikan pada bagian produksi dan distribusi rokok elektrik.

Kementerian Keuangan China akan memberlakukan dua tarif berbeda atas rokok elektrik. Pertama, tarif 36% akan dikenakan pada produksi atau impor rokok elektrik. Kedua, tarif 11% akan dikenakan pada distribusi grosir rokok elektrik.

“Tarif pajak sebesar 36% akan dikenakan pada produksi atau impor rokok elektrik, sedangkan pajak sebesar 11% akan dikenakan pada distribusi grosir rokok elektrik,” sebut Kementerian Keuangan dikutip dari malaysianow.com, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga:
Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

China merupakan salah satu negara dengan produksi rokok elektrik terbesar di dunia. Namun, data tersebut tidak berarti membuat China merupakan negara dengan konsumsi rokok elektrik terbesar di dunia karena masih kalah dengan AS dan negara lainnya.

Pada 2018, sekelompok perusahaan rintisan yang didukung oleh modal ventura meramaikan pasar rokok elektrik kepada konsumen domestik. Namun, perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi tanpa adanya hukum yang mengatur secara khusus.

Hal tersebut menarik perhatian State Tobacco Monopoly Administration (STMA) yang mengatur penjualan produk tembakau di China. Pada 2021, STMA mewajibkan perusahaan rokok elektrik untuk memperoleh lisensi jika ingin menjual produknya ke konsumen.

Baca Juga:
Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Pemerintah telah mengatur persyaratan dan peraturan rokok elektrik, termasuk larangan penjualan rokok elektrik yang beraroma, memicu gelombang konsolidasi, dan berbagai ketentuan lainnya. Saat ini, China akan mengatur aspek perpajakan atas rokok elektrik.

Kebijakan perpajakan atas rokok elektrik diharapkan dapat menambah sumber penghasilan baru negara. Di sisi lain, produk tembakau sampai saat ini telah berkontribusi sekitar 5% dari pendapatan pajak pemerintah pusat setiap tahun. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB KEPATUHAN PAJAK

Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 17:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Daftar IMEI di Bandara Bisa 24 Jam? Begini Kata Bea Cukai

Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB KEPATUHAN PAJAK

Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya