Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: ugm.ac.id)
YOGYAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa di Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kuliah umum tersebut membahas seputar pajak dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Perempuan yang akrab disapa Ani tersebut mengatakan APBN merupakan uang milik rakyat Indonesia. Oleh karena itu penting untuk memberi pemahaman dan sosialisasi mengenai APBN kepada para mahasiswa di seluruh Indonesia.
“Presiden Joko Widodo kemarin juga sudah menyampaikan Rancangan APBN tahun 2018 di DPR. Saat ini giliran saya yang akan membagikan, tidak hanya informasi tapi juga pengalaman dan pemahaman mengenai APBN kepada para penerus bangsa,” tuturnya, Rabu (23/8).
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani meminta para mahasiswa belajar tentang pentingnya APBN. Melalui APBN, mahasiswa dapat mengetahui berapa besaran anggaran yang dialokasikan untuk membangun Indonesia.
Selain itu, mahasiswa juga akan mengetahui sumber pendapatan yang diperoleh negara. Salah satu penyumbang pendapatan terbesar adalah sektor pajak. Dia menyebutkan, dari APBN 2017 sebesar Rp2.133 triliun, pajak menyumbang 75% pendapatan negara atau sekitar Rp1.307 triliun.
“Kalau mahasiswa lulus dapat kerja, terus gajian, jangan lupa bayar pajak. Sadari pajak untuk biaya pembangunan Indonesia,” tegasnya.
Sambutan mahasiswa UGM terhadap kehadiran Sri Mulyani, cukup meriah. Hal itu terlihat dari lokasi acara yang penuh dan dipadati oleh mahasiswa. Bahkan tak sedikit mahasiswa yang tak mendapat kursi dan duduk di tangga. (Amu)
Sebagai informasi, Sri Mulyani mengungkapkan selama fase kehidupannya, baik menjadi Managing Director Bank Dunia, sebagai pengajar atau sebagai mahasiswa, dirinya memegang tongkat estafet tanggung jawab yang sangat besar untuk meneruskan dari pintu gerbang menuju cita-cita yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
Oleh karena itu, Ia berharap mahasiswa dapat menjadi panutan yang akan memegang tongkat estafet tanggung jawab berikutnya untuk meneruskan cita-cita untuk menjadi pemimpin yang dapat menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.