KINERJA FISKAL

Keseimbangan Primer APBN Akhirnya Surplus Lagi, Apa Artinya?

Muhamad Wildan | Rabu, 03 Januari 2024 | 10:45 WIB
Keseimbangan Primer APBN Akhirnya Surplus Lagi, Apa Artinya?

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (2/1/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz

JAKARTA, DDTCNews - Keseimbangan primer APBN akhirnya mampu berada dalam posisi surplus setelah bertahun-tahun mengalami defisit.

Kementerian Keuangan mencatat surplus keseimbangan primer pada APBN 2023 mampu mencapai Rp92,2 triliun, berbanding terbalik bila dibandingkan dengan rencana dalam Perpres 75/2023 yang menargetkan defisit keseimbangan primer senilai negatif Rp38,5 triliun.

"Ini adalah surplus keseimbangan primer pertama kali sejak 2012. Jadi lebih dari 10 tahun ini," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (2/1/2024).

Baca Juga:
WP dengan SPT Lebih Bayar atau Rugi Masuk Prioritas Pemeriksaan DJP

Sri Mulyani mengatakan pemerintah sesungguhnya berencana mengembalikan keseimbangan primer ke zona positif pada 2020. Namun, rencana tersebut batal akibat pandemi Covid-19 yang menekan pendapatan dan meningkatkan kebutuhan belanja.

Perlu diketahui, keseimbangan primer adalah selisih antara pendapatan negara dan belanja primer. Adapun yang dimaksud dengan belanja primer adalah belanja negara dikurangi belanja pembayaran bunga utang.

Keseimbangan primer adalah indikator yang menggambarkan kemampuan pemerintah dalam membayar pokok dan bunga utang dengan pendapatan negara. Bila pemerintah mampu membukukan surplus keseimbangan primer, artinya pemerintah dapat menggunakan pendapatan negara untuk membayar seluruh atau sebagian pokok dan bunga utang.

Baca Juga:
Defisit APBN 2025 Dipatok 2,45-2,8 Persen, Perlu Disiplin Fiskal

Bila keseimbangan primer berada pada zona negatif, pemerintah harus menerbitkan utang baru untuk membayar pokok dan bunga utang periode sebelumnya. Untuk mencapai keseimbangan primer positif, pemerintah perlu meningkatkan pendapatan negara ataupun menekan belanja.

Sejalan dengan keseimbangan primer yang surplus, defisit anggaran ke level yang lebih rendah dari rencana awal. Defisit APBN 2023 tercatat hanya senilai Rp347,6 triliun atau 1,65% dari PDB.

"Jadi kalau Bu Menteri mengatakan keseimbangan primer positif setelah 2012, ini defisitnya yang lebih rendah itu tahun 2011 itu sebesar 1,14% [dari PDB]," ujar Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 08 Mei 2024 | 06:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

WP dengan SPT Lebih Bayar atau Rugi Masuk Prioritas Pemeriksaan DJP

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Defisit APBN 2025 Dipatok 2,45-2,8 Persen, Perlu Disiplin Fiskal

BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Automatic Blocking System?

Rabu, 08 Mei 2024 | 18:00 WIB BEA CUKAI JEMBER

Dapat Laporan Warga, Bea Cukai Gerebek Toko yang Jual Miras Ilegal

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:31 WIB KANWIL DJP KEPULAUAN RIAU

Ada Sita Serentak, DJP Amankan Aset Milik Wajib Pajak Rp2 Miliar