AMERIKA SERIKAT

Kenaikan Pajak Biden Disebut akan Stop Pemulihan Ekonomi

Muhamad Wildan | Selasa, 18 Mei 2021 | 18:30 WIB
Kenaikan Pajak Biden Disebut akan Stop Pemulihan Ekonomi

Mantan Wakil Presiden Mike Pence. (Foto: Sean Rayford/Getty Images/politico.co)

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Mantan Wakil Presiden AS pada masa pemerintahan Donald Trump, Mike Pence, menuliskan kritik keras terhadap rencana reformasi pajak yang diusung oleh Presiden Joe Biden.

Pence memandang rencana pajak yang diusulkan Biden berpotensi menghambat pertumbuhan lapangan kerja baru, menekan pertumbuhan upah, dan mendorong perusahaan untuk mengalihkan bisnisnya ke luar negeri.

"Kebijakan ini akan menghasilkan malapetaka ekonomi. Pemulihan ekonomi akan terhenti dan tidak akan kembali normal," tulis Pence dalam opininya sebagaimana dilansir foxnews.com, dikutip Selasa (18/5/2021).

Baca Juga:
Ingin Jadi Anggota OECD, Jokowi Bentuk Timnas

Tak hanya itu, Pence menilai investasi modal akan terhenti dan akan makan sedikit produk manufaktur yang dihasilkan di dalam negeri. "Pelaku manufaktur akan berkemas ke luar negeri meninggalkan pekerja kerah biru kita," tulis Pence.

Pada kesempatan yang sama, Pence menyebut beleid pajak yang disahkan pada masa pemerintahan Trump, Tax Cuts and Jobs Act (TCJA), berhasil meringankan keluarga dan usaha di AS dari beban pajak sebesar US$3,2 triliun.

Berkat TCJA, perekonomian AS bertumbuh dan tercatat ada lebih dari 7 juta lapangan kerja baru yang tercipta. Angka pengangguran juga mencapai titik terendah dalam 50 tahun terakhir.

Baca Juga:
Lapor SPT Tahunan, Biden Bayar Pajak Rp 2,37 Miliar pada 2023

"Memangkas beban pajak bagi pemberi kerja adalah langkah kami dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat AS, dan itu berhasil," tulis Pence.

Dari sisi geopolitik, Pence mengatakan China selaku pesaing AS akan sangat diuntungkan oleh kebijakan pajak yang diusung Biden. "Pesaing kita akan dengan senang hati menyambut ini. China akan mendapat ribuan lapangan kerja baru karena banyak pengusaha lari karena pajak," tulis Pence.

Seperti diketahui, rencana kebijakan pajak Biden sebagaimana tertuang pada The Made in America Tax Plan sangat berbanding terbalik bila dibanding dengan TCJA yang disahkan pada 2017.

Tarif pajak korporasi yang diturunkan dari 35% menjadi 21% melalui TCJA akan dinaikkan menjadi 28%. Pajak capital gains bagi orang kaya juga akan dikerek dari tarif 20% menjadi 39,6% untuk mendukung program perlindungan sosial dan pendidikan pada American Families Plan. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 09:30 WIB KEANGGOTAAN OECD

Ingin Jadi Anggota OECD, Jokowi Bentuk Timnas

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Lapor SPT Tahunan, Biden Bayar Pajak Rp 2,37 Miliar pada 2023

Selasa, 09 April 2024 | 10:00 WIB MALAYSIA

Rencana Pengenaan PPnBM di Malaysia Ditangguhkan Sementara

Senin, 08 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kemendagri Dukung Pemda Larang Penunggak Pajak Beli BBM Subsidi

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bappenas: Wacana Badan Penerimaan Negara di RKP 2025 Belum Final

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Syarat Daftar Kerja Pakai NPWP 15 Digit atau 16 Digit? Begini Kata DJP

Rabu, 24 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS CUKAI

Ketentuan Kewajiban Menyelenggarakan Pembukuan di Bidang Cukai

Rabu, 24 April 2024 | 09:30 WIB KEANGGOTAAN OECD

Ingin Jadi Anggota OECD, Jokowi Bentuk Timnas

Rabu, 24 April 2024 | 09:03 WIB KURS PAJAK 24 APRIL 2024 - 30 APRIL 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Negara Mitra