KINERJA APBN 2020

Jelang Akhir Tahun, Silpa Meroket Rp163,5 Triliun

Muhamad Wildan | Selasa, 24 November 2020 | 12:54 WIB
Jelang Akhir Tahun, Silpa Meroket Rp163,5 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Youtube Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat masih terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) Rp163,5 triliun per Oktober 2020 seiring pesatnya pemenuhan pembiayaan anggaran di tengah tertekannya penerimaan pajak. Per Desember 2019, Silpa hanya Rp46,5 triliun.

Hingga Oktober, realisasi pembiayaan sudah Rp928,4 triliun atau 89,3% dari total target pembiayaan anggaran Rp1.039,2 triliun. Adapun defisit anggaran pada bulan yang sama masih Rp764,9 triliun atau setara dengan 4,67% PDB. Dengan demikian, Silpa mencapai Rp163,5 triliun.

"Kami masih akan lihat dengan detail baik dari penerimaan yang mengalami tekanan cukup dalam dan belanja negara yang sudah bertumbuh sangat bagus," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dikutip Selasa (24/11/2020).

Baca Juga:
Sri Mulyani Beberkan Arahan Jokowi Soal Transisi ke Pemerintahan Baru

Secara lebih rinci, realisasi pembiayaan utang sudah Rp958,6 triliun. Realisasi pembiayaan utang Rp958,6 triliun itu didominasi oleh penerbitan surat berharga negara (SBN) dengan realisasi Rp943,5 triliun atau 80,4% dari target pembiayaan utang melalui SBN Rp1.173,7 triliun.

Dari total pembiayaan utang tersebut, Rp494,4 triliun merupakan SBN yang diserap Bank Indonesia baik pada lelang sesuai dengan surat keputusan bersama (SKB) I maupun yang dibeli melalui private placement untuk pendanaan belanja public goods dan nonpublic goods sesuai dengan SKB II.

Total SBN yang dibeli BI selaku standby buyer pada lelang SBN tercatat mencapai Rp72,49 triliun, sedangkan SBN yang dibeli oleh BI untuk mendanai program public goods dan nonpublic goods masing-masing mencapai Rp270 triliun dan Rp152,03 triliun.

Baca Juga:
Soal Putusan Pemeriksaan Bukper, Ada 3 Hakim MK Dissenting Opinion

Seperti diketahui, pendapatan negara tercatat terkontraksi hingga -15,4% dengan realisasi hanya Rp1.276,9 triliun, sedangkan belanja negara tumbuh pesat 13,6% dengan realisasi Rp2.041,8 triliun.

Meski penerimaan pajak bruto pada kuartal III/2020 mengalami perbaikan, pertumbuhan penerimaan pajak neto masih mengalami tekanan akibat tingginya restitusi. Per September dan Oktober 2020, realisasi restitusi dipercepat masing-masing tumbuh 30,82% dan 32,77%. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 20 Februari 2024 | 09:45 WIB PEMILU 2024

Sri Mulyani Beberkan Arahan Jokowi Soal Transisi ke Pemerintahan Baru

Kamis, 15 Februari 2024 | 12:00 WIB UJI MATERIIL

Soal Putusan Pemeriksaan Bukper, Ada 3 Hakim MK Dissenting Opinion

Selasa, 07 November 2023 | 18:30 WIB UJI MATERIIL

Di Sidang MK, Ahli Sebut Pemeriksaan Bukper Bukan Objek Praperadilan

Minggu, 29 Oktober 2023 | 16:00 WIB UJI MATERIIL

Sidang MK Soal Pemeriksaan Bukper Bakal Dilanjutkan pada 7 November

BERITA PILIHAN
Selasa, 16 April 2024 | 11:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pajak Masukan atas Emas Tidak Dapat Dikreditkan Tapi Bisa Dibebankan

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Pergantian Pemerintah, KPK Desak Pejabat Terbuka Soal Kepatuhan Pajak

Selasa, 16 April 2024 | 09:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Telat Upload Faktur Pajak Kemarin? Ini Alternatif yang Bisa Ditempuh

Selasa, 16 April 2024 | 09:45 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Simak! Tarif Pajak Daerah Terbaru di Provinsi Sumatera Selatan

Selasa, 16 April 2024 | 09:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ingat! Hari Ini Batas Akhir Setor dan Lapor PPh Masa Maret 2024

Selasa, 16 April 2024 | 09:10 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Konflik Iran-Israel, Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Komoditas

Selasa, 16 April 2024 | 08:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Lapkeu Diaudit AP? Jika Tak Dilampirkan, SPT Dianggap Tak Disampaikan