STABILITAS NILAI TUKAR

Ini Fokus Jangka Pendek Perry di BI

Redaksi DDTCNews | Kamis, 24 Mei 2018 | 14:39 WIB
Ini Fokus Jangka Pendek Perry di BI

JAKARTA, DDTCNews - Perry Warjiyo resmi menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023 setelah menjalani prosesi pelantikan di Mahkamah Agung RI. Pasca dilantik, stabilisasi nilai tukar jadi prioritasnya.

"Prioritas saya dalam jangka pendek ini perkuat bagaimana langkah stabilkan nilai tukar rupiah," katanya di Mahkamah Agung, Kamis (24/5).

Lebih lanjut, setidaknya ada dua kebijakan bank sentral yang akan dilakukan untuk redam gejolak nilai tukar. Dua strategi itu adalah melakukan penyesuaian suku bunga acuan sembari melakukan intervensi pasar.

Baca Juga:
Baru Terdaftar Tahun Lalu, WP Diteliti Petugas Pajak Terkait Bisnisnya

"Kami priroritaskan kebijakan moneter untuk stabilitas kurs kombinasi suku bunga dan intervensi ganda. Kemarin naik 25 bps," terang Perry.

Kemudian langkah kedua adalah menyerap surat berharga negara yang selama ini dipegang asing. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pembiayaan dari dana asing.

"Kedua, kami intervensi ganda untuk stabilkan foreign exchange (nilai tukar) dan SBN (surat berharga negara) dari sekunder market. Kami sudah beli Rp50 triliun SBN yang dijual oleh asing kami akan lakukan agar bisa segera stabilkan kurs," bebernya.

Baca Juga:
Biaya Buruh Tani Meningkat, Harga Beras Berpotensi Terdampak

Seperti yang diketahui, Perry merupakan sosok internal di bank sentral. Dia menjalani karirnya di BI sejak 1984 setelah lulus dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM), dimulai dari staf di desk penyelamatan kredit.

Pada 1992-1995, dia menjadi Deputi Kepala Bagian Pinjaman Luar Negeri BI sekaligus staf khusus Gubernur BI saat itu yakni Adrianus Mooy dan Soedradjad Djiwandono.

Perry, yang lahir di Sukoharjo pada 25 Februari 1959, juga sempat menjadi ekonom di IMF pada 1996. Ketika itu, dia menganalisis kebijakan ekonomi untuk Brunei Darussalam dan Tonga.

Baca Juga:
Tak Patuh Ketentuan DHE SDA, Bea Cukai Blokir Layanan 23 Eksportir

Saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pada 1997/1998, Perry bertugas sebagai Kepala Bagian Analisis dan Perumusan Kebijakan Moneter BI.

Sempat menjadi Asisten Gubernur BI untuk kebijakan moneter, makroprudensial, dan internasional pada 2013, Perry yang bergelar Ph.D dari Department of Economics Iowa State University, AS, lantas menduduki posisi Deputi Gubernur BI hingga menjabat sebagai Gubernur BI pada 2018. (Gfa/Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi