EKONOMI INDONESIA

Industri Pengolahan Jadi Fokus Pemerintah untuk Genjot Ekspor

Redaksi DDTCNews | Jumat, 13 Juli 2018 | 14:07 WIB
Industri Pengolahan Jadi Fokus Pemerintah untuk Genjot Ekspor

JAKARTA, DDTCNews - Industri pengolahan dalam negeri merupakan tulang punggung ekspor nasional. Untuk itu, berbagai hambatan yang jadi batu sandungan peningkatan ekspor pelaku industri mulai diidentifikasi.

Hal ini jadi pembahasan kunci dalam rapat koordinasi terkait pengembangan ekspor dan investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (13/7). Sejumlah menteri hadir dalam rapat tersebut, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian Airlangga Hartato, Menteri dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

"Kami berkoordinasi untuk memacu ekspor di bidang industri. Seperti yang sudah disampaikan menperin, yaitu di bidang industri makanan dan minuman, furnitur, dan industri produk karet," kata Menkeu Sri Mulyani usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian.

Baca Juga:
Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Dia kemudian menerangkan bahwa salah satu hambatan dalam akselerasi ekspor industri ada di sektor perizinan. Oleh karena itu, perbaikan di sektor ini menjadi penting untuk mendongkrak produktivitas.

"Jadi kami identifikasi masalah-masalahnya, dari mulai masalah perizinan, bahan baku, bea masuk, bea keluar, perpajakan," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengungkapan insentif fiskal diperlukan untuk mendorong ekspor pada industri tertentu. Salah satunya adalah industri pengolahan kelapa sawit.

Baca Juga:
Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan adanya opsi insentif untuk mendorong peningkatan ekspor minyak goreng. Salah satunya melalui penurunan pungutan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).

"Terkait dengan mendorong ekspor, kami minta mereview untuk ekspor minyak goreng. Bea yang ditarik iuran BPDP-nya itu untuk diturunkan sehingga ekspornya bisa meningkat. Karena minyak goreng merupakan produk hilir yang potensi ekspornya besar," ujarnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 22 April 2024 | 14:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Senin, 22 April 2024 | 10:25 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah

Selasa, 23 April 2024 | 14:49 WIB PAJAK PENGHASILAN

Ingat, PTKP Disesuaikan Keadaan Sebenarnya Tiap Awal Tahun Pajak