JAKARTA, DDTCNews — Indonesia dan Ukraina telah menandatangani 4 nota kesepahaman atau memorandum of understanding (Mou) seperti diungkapkan Presiden Joko Widodo usai menerima kunjungan kenegaraan Presiden Ukraina Petro Poroshenko di Istana Merdeka, Jumat (5/8).
Presiden menjelaskan keempat bidang kerja sama tersebut meliputi pertanian, bebas visa, pelatihan diplomatik, dan pertahanan. Dalam pertemuan itu kedua negara juga telah menjajaki beberapa bidang penguatan kerja sama lainnya.
“Kemungkinan kerja sama antara Indonesia dan Ukraina di bidang pembuatan turbin untuk power plant, dan juga berkaitan dengan investasi di bidang pengolahan cocoa powder di Indonesia,” tuturnya, Jumat (5/8).
Penjajakan kerja sama juga menyasar pada perdagangan dan investasi. Indonesia mengharapkan kemudahan akses pasar bagi produk unggulan Indonesia seperti crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah, minyak kelapa, dan kertas. Indonesia juga mendorong perluasan ditribusi produk farmasi dan alat kesehatan ke Ukraina.
Kedua negara turut membahas isu-isu internasional yang sedang terjadi saat ini. Presiden menambahkan saat ini Ukraina menjadi mitra dagang terbesar kedua di wilayah Eropa Timur dan Tengah. “Indonesia mengharapkan terciptanya stabilitas politik dan ekonomi di Ukraina,” tambahnya seperti dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet.
Menurut Presiden Indonesia tidak akan pernah melupakan jasa Ukraina lantaran dalam kongres perserikatan bangsa-bangsa (PBB), Ukraina merupakan negara pertama yang mengajukan Indonesian Question.
Dalam agenda kunjungan tamu negara tersebut, Presiden didampingi Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menhan Ryamizard Ryacudu, dan Mentan Amran Sulaiman. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.