EFEK VIRUS CORONA

IMF: Besarnya Sektor Informal Bikin Pengendalian Covid-19 Tak Efektif

Muhamad Wildan | Kamis, 22 Oktober 2020 | 17:34 WIB
IMF: Besarnya Sektor Informal Bikin Pengendalian Covid-19 Tak Efektif

Ilustrasi. (financialexpress.com)

WASHINGTON D.C., DDTCNews – International Monetary Fund (IMF) mencatat kesuksesan kebijakan pembatasan sosial ataupun lockdown untuk menekan laju penularan Covid-19 sangat terkait dengan tingkat kemiskinan dan porsi sektor usaha informal pada suatu negara.

Menurut IMF, pembatasan sosial yang dilakukan Indonesia, India, dan Filipina tidak sepenuhnya efektif akibat terbatasnya kapasitas pemerintah, banyaknya jumlah populasi, tingginya tingkat kemiskinan, dan besarnya porsi sektor informal.

“Terbatasnya kapasitas pelayanan kesehatan terutama dalam melakukan testing dan tracing juga sangat berpengaruh pada efektivitas pembatasan sosial dalam menekan laju penularan Covid-19," tulis IMF dalam laporan Navigating the Pandemic: A Multispeed Recovery in Asia, dikutip pada Kamis (22/10/2020).

Baca Juga:
Crash Program Efektif Bantu Debitur Kecil Lunasi Utang ke Negara

Secara khusus, IMF menilai Indonesia dan Filipina masih lambat dalam meningkatkan kemampuan testing dan tracing guna menekan penularan pandemi Covid-19. IMF mencatat kebanyakan negara Asia mulai membuka aktivitas sosial dan ekonomi setelah laju penularan benar-benar terpangkas.

Berdasarkan catatan IMF, rata-rata negara Asia baru merelaksasi pembatasan sosial ketika laju penularan terpangkas 80%. Meski langkah ini telah dilakukan, beberapa negara seperti Jepang dan Australia justru mengalami gelombang kedua peningkatan penularan pandemi Covid-19.

IMF mencatat Indonesia, Filipina, dan India sebagai negara yang dengan cepat merelaksasi pembatasan sosial tanpa menunggu adanya penurunan laju penularan yang signifikan.

Baca Juga:
Banyak Tarik Utang Saat Covid-19, Beban Bunga 2024 Naik 37 Persen

Keputusan untuk merelaksasi pembatasan sosial dengan cepat di 3 negara ini disebabkan karena ketiga negara merasa tidak mampu menanggung beban ekonomi yang timbul akibat pembatasan sosial atau lockdown.

Seperti diketahui, kebanyakan tenaga kerja Indonesia, Filipina, dan India bekerja pada sektor informal. Negara juga memiliki dana yang terbatas untuk memberikan bantuan sosial. Meski demikian, pembatasan sosial yang dilakukan oleh Indonesia dan Filipina berhasil menstabilkan laju penularan dibandingkan dengan sebelum pembatasan sosial.

Indonesia juga tercatat sebagai negara yang paling terlambat dalam melakukan pembatasan sosial. IMF mencatat rata-rata negara Asia mulai melakukan lockdown domestik dalam waktu 5 hari setelah adanya lonjakan penularan. Hanya Indonesia yang tercatat baru memulai pembatasan sosial dalam waktu 25 hari setelah lonjakan penularan Covid-19. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 28 Maret 2024 | 15:47 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bansos Beras Hingga Akhir Tahun, Jokowi: Saya Usaha, Tapi Enggak Janji

Kamis, 28 Maret 2024 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Crash Program Efektif Bantu Debitur Kecil Lunasi Utang ke Negara

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 08:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Cetak Kartu NPWP Tak Perlu ke Kantor Pajak, Begini Caranya

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Punya Reksadana dan Saham, Gimana Isi Harga Perolehan di SPT Tahunan?

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Cashback Jadi Objek Pajak Penghasilan? Begini Ketentuannya

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:47 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bansos Beras Hingga Akhir Tahun, Jokowi: Saya Usaha, Tapi Enggak Janji

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:31 WIB PENGAWASAN PAJAK

Data Konkret akan Daluwarsa, WP Berpotensi Di-SP2DK atau Diperiksa

Kamis, 28 Maret 2024 | 14:42 WIB PELAPORAN SPT TAHUNAN

Mau Pembetulan SPT Menyangkut Harta 5 Tahun Terakhir, Apakah Bisa?