GHANA

Ganggu Daya Saing Lokal, Aluminium Asal China Kena Bea Masuk Tambahan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 16 Desember 2021 | 15:30 WIB
Ganggu Daya Saing Lokal, Aluminium Asal China Kena Bea Masuk Tambahan

Ilustrasi.

ACCRA, DDTCNews – Pemerintah Ghana mengenakan bea masuk tambahan sebesar 35,77% terhadap produk aluminium murah yang berasal dari China. Langkah ini diambil untuk meningkatkan daya saing perusahaan lokal.

Kebijakan ini merupakan respons Komisi Perdagangan Internasional Ghana atas petisi yang diajukan Aluworks PLC pada 2020. Petisi ditujukan kepada pemerintah untuk menangani kebijakan dumping China atas produk aluminium.

“Komisi Perdagangan Internasional Ghana menulis kepada perusahaan untuk mengkonfirmasikan bahwa divisi bea cukai telah memulai proses implementasi putusan atas petisi Aluworks.” kata Ketua Aluworks PLC Lade Wosornu, dikutip dari ghaniantimes.com.gh, Kamis (16/12/2021).

Baca Juga:
Begini Imbauan Ditjen Pajak soal Perpanjangan Penyampaian SPT Tahunan

Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk melakukan diskriminasi harga dengan cara menetapkan harga jual yang lebih murah di luar negeri daripada harga jual di dalam negeri. Kebijakan dumping umumnya diterapkan untuk memenangkan persaingan usaha di luar negeri.

Wosornu menilai dumping yang dilakukan China telah mengakibatkan pasar penjualan aluminium lokal mengalami penurunan.

Pada 2020, Aluworks PLC menjual produk aluminium sebanyak 3.665 ton. Angka penjualan tersebut turun sebesar 12% jika dibandingkan dengan 2019 yang berhasil mencatat angka penjualan sampai dengan 4.168 ton.

Baca Juga:
Sambut Hari Kartini, DDTC Hadirkan Diskon untuk Perempuan Indonesia

Sementara itu, Komisi Perdagangan Internasional Ghana menilai impor aluminium telah merugikan industri lokal. Pada akhirnya, lembaga tersebut memutuskan untuk mengenakan bea tambahan sebesar 35,77% atas produk aluminium murah asal China.

Di sisi lain, pemerintah juga mencanangkan beberapa kebijakan di bidang perpajakan di antaranya membebaskan PPN atas produk tekstil tertentu. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keuntungan pelaku usaha dan memperluas produksinya. (vallen/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Begini Imbauan Ditjen Pajak soal Perpanjangan Penyampaian SPT Tahunan

Jumat, 19 April 2024 | 07:30 WIB LITERATUR PAJAK

Sambut Hari Kartini, DDTC Hadirkan Diskon untuk Perempuan Indonesia

Kamis, 18 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Lapor SPT Tahunan? DJP: Tenang, Masih Bisa Pembetulan

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Begini Imbauan Ditjen Pajak soal Perpanjangan Penyampaian SPT Tahunan

Jumat, 19 April 2024 | 07:30 WIB LITERATUR PAJAK

Sambut Hari Kartini, DDTC Hadirkan Diskon untuk Perempuan Indonesia

Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Kamis, 18 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Lapor SPT Tahunan? DJP: Tenang, Masih Bisa Pembetulan

Kamis, 18 April 2024 | 16:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Input Kode Akun Pajak dan Sudah Pembayaran, Ini Saran DJP

Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Kamis, 18 April 2024 | 15:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan