PELAPORAN SPT

DJP: Kami Lihat WP Sangat Memanfaatkan Relaksasi Pelaporan SPT Tahunan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 14 April 2020 | 17:47 WIB
DJP: Kami Lihat WP Sangat Memanfaatkan Relaksasi Pelaporan SPT Tahunan

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak (DJP) Hestu Yoga Saksama. 

JAKARTA, DDTCNews – Hingga 14 April 2020, pelaporan SPT tahunan tercatat masih turun dari capaian periode yang sama tahun lalu.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak (DJP) Hestu Yoga Saksama mengatakan fenomena turunnya penyampaian SPT tahunan karena adanya kebijakan relaksasi tenggat pelaporan SPT untuk wajib pajak orang pribadi. Kebijakan ini dimanfaatkan betul oleh wajib pajak.

“Tenggat waktu SPT wajib pajak orang pribadi yang diperpanjang membuat penyampaian SPT tidak seperti tahun lalu,” katanya, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga:
Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

Hestu menyebutkan hingga pagi hari ini, realisasi penyampaian SPT baik orang pribadi maupun badan mencapai 9,36 juta. Jumlah tersebut turun 19,37% dari realisasi pada hari yang sama pada tahun lalu yang mencapai 11,69 juta.

Kendati demikian, penurunan itu sedikit lebih rendah dibandingkan posisi hari sebelumnya. Per 13 April 2020, SPT tahunan yang masuk sebanyak 9,30 juta atau turun 19,80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 11,60 juta SPT tahunan.

Menurut Hestu, relaksasi yang diberikan kepada wajib pajak orang pribadi menjadi penyebab utama menurunnya kinerja penyampaian SPT tahun ini. Pasalnya, tenggat waktu digeser dari akhir Maret 2020 menjadi akhir April 2020 untuk merespons adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

"Kami lihat wajib pajak sangat memanfaatkan relaksasi itu dan diharapkan baru April ini menyampaikan SPT tahunan,” katanya.

Dari jumlah SPT tahunan yang sudah masuk, pelaporan secara elektronik atau online mendominasi sebanyak 8,97 juta atau mengambil porsi 96,44%. Meskipun jumlah SPT yang masuk turun 17,60%, porsi tersebut sudah lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 93,87%.

Pelaporan secara online itu paling banyak melalui e-Filing DJP Online. Pelaporan melalui e-Filing DJP tercatat mengambil porsi 89,35% dari total keseluruhan SPT tahunan (online dan manual). Porsi itu mengalami kenaikan dibandingkan posisi per 14 April 2019 yang tercatat sebesar 86,86%.

Baca Juga:
SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Pelaporan melalui e-Filing ASP, e-Form, dan e-SPT masing-masing secara berurutan mengambil porsi 0,17%, 5,70%, dan 1,23% dari total keseluruhan SPT tahunan yang masuk. Porsi melalui e-Filing ASP dan e-Form mengalami kenaikan karena tahun lalu mengambil porsi 0,001% dan 5,28%. Adapun pelaporan lewat e-SPT turun tipis dari posisi per 14 April 2019 sebesar 1,73%.

Sementara itu, pelaporan secara manual tercatat sebanyak 331.049 atau turun 53,45% dibandingkan posisi per 14 April 2019 sebanyak 711.236. Porsi penyampaian SPT tahunan secara manual ini juga menyusut dari 6,13% pada tahun lalu menjadi 3,56% pada tahun ini.

Hestu mengimbau wajib pajak badan juga dapat tepat waktu dalam menyampaikan SPT tahunan. Pasalnya, tidak ada perubahan tenggat waktu pelaporan yang jatuh pada akhir bulan ini. Setidaknya terdapat 1,4 juta WP badan yang wajib melaporkan SPT PPh tahunan kepada DJP. Simak artikel ‘Ini Alasan DJP Tidak Perpanjang Deadline Lapor SPT Tahunan WP Badan’. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

18 April 2020 | 08:26 WIB

Bagaimana bila perusahaan tidak pernah memberikan form pemitongan pajak kepada kariawanya. sehingga kariawan tidak bisa melaporkan spt tahunan?

15 April 2020 | 18:13 WIB

Memang ada kebijakan perpanjangan penyampaian SPT tahunan,tapi sebaiknya pelapor jgn lg menunda agar diakhir april nanti tidak terjadi lonjakan pelaporan.

14 April 2020 | 20:56 WIB

Kebijakan penundan pelaporan SPT WP OP menjadi serba salah karen diakhir April akan terjadi lonjakan pelaporan secara signifikan. Semoga sistem DJP memadai, kalau tidak, akan sangat merepotkan.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB KEPATUHAN PAJAK

Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 17:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Daftar IMEI di Bandara Bisa 24 Jam? Begini Kata Bea Cukai

Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB KEPATUHAN PAJAK

Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya