KINERJA APBN 2018

Dirjen Pajak: Tiga Sektor Ini Topang Penerimaan Pajak 2018

Redaksi DDTCNews | Kamis, 03 Januari 2019 | 19:25 WIB
Dirjen Pajak: Tiga Sektor Ini Topang Penerimaan Pajak 2018

Dirjen Pajak Robert Pakpahan.

JAKARTA, DDTCNews—Kinerja realisasi penerimaan pajak banyak bertumpu pada tiga sektor usaha. Ketiga sektor tersebut mampu tumbuh konsisten dobel digit sepanjang 2018.

Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengatakan ketiga sektor tersebut adalah industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan. Ketiga sektor tersebut mencatat pertumbuhan positif, khususnya pertambangan karena berkah naiknya harga komoditas.

“Sektor yang menopang itu industri pengolahan, perdagangan dan pertambangan,” katanya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (2/1/2019).

Baca Juga:
Penerimaan Pajak Belum Optimal, Pemkab Bikin Satgas Libatkan Pemuda

Robert menjabarkan kontibutor utama penerimaan pajak masih berasal dari industri pengolahan yang berkontribusi 30% terhadap total penerimaan. Segmen usaha ini sudah menyumbang Rp363,60 triliun atau tumbuh 11,2%. Namun, angka ini masih melambat ketimbang tahun 2017 yang tumbuh 18,28%.

Berikutnya adalah sektor perdagangan dengan setoran Rp234,46 triliun atau tumbuh 23,72%. Serupa dengan industri pengolahan, laju pertumbuhan sektor perdagangan tahun 2018 masih lebih rendah dari pertumbuhan 2017 yang mencapai 25,09% dan berkontribusi 19,3% terhadap total setoran pajak.

Capaian impresif dibukukan sektor pertambangan yang mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 51,15% atau lebih tinggi dari tahun 2017 yang tumbuh 40,83%. Setoran bisnis pertambangan hingga pengujung tahun mencapai Rp80,55 triliun atau berkontribusi 6,6% dari penerimaan pajak.

Baca Juga:
DJPK Minta Pemda Tetapkan Target Pajak Daerah dengan Analisis Tren

Sektor usaha lain yang berkontribusi signifikan kepada penerimaan pajak antara lain jasa keuangan dan asuransi yang mencatat setoran Rp162,15 triliun. Angka ini mencatat pertumbuhan setoran sebesar 11,91% dan berkontribusi 13,4% terhadap total penerimaan pajak.

Kemudian sektor konstruksi dan real estate yang menyumbang sebesar Rp83,51 triliun. Sektor usaha ini berkontribusi terhadap total penerimaan pajak sebesar 6,9% dengan laju pertumbuhan setoran sebesar 6,62%.(Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 13:39 WIB PENERIMAAN PAJAK

Efek Harga Komoditas, PPh Badan Terkontraksi 29,8% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 11:09 WIB PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Secara Neto Kontraksi 8,86 Persen di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 10:00 WIB KABUPATEN KLUNGKUNG

Penerimaan Pajak Belum Optimal, Pemkab Bikin Satgas Libatkan Pemuda

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara