KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Menkeu Singgung Tantangan Keuangan Negara

Dian Kurniati | Jumat, 29 Juli 2022 | 11:00 WIB
Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Menkeu Singgung Tantangan Keuangan Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam seremoni Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Jumat (29/7/2022).

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memanfaatkan momentum perayaan Dies Natalis ke-7 PKN STAN untuk merefleksikan tantangan pengelolaan keuangan negara akibat pandemi Covid-19.

Sri Mulyani mengatakan pandemi menyebabkan guncangan yang berat dalam pengelolaan keuangan negara. Menurutnya, sivitas akademika PKN STAN perlu memahami tantangan yang ditimbulkan Covid-19 karena akan menjadi calon punggawa keuangan negara pada masa depan.

"Bagi keuangan negara, sangat nyata dampaknya. Penerimaan negara turun, padahal negara harus hadir untuk melindungi rakyat dari tantangan pandemi yang mengancam jiwa," katanya dalam seremoni Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Jumat (29/7/2022).

Baca Juga:
Politisasi Bansos saat Pemilu Tak Terbukti, Jokowi Ingatkan Persatuan

Sri Mulyani menuturkan pandemi pada 2020 telah menyebabkan syok terhadap seluruh masyarakat, baik dari sisi kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Misal, dari sisi ekonomi, banyak bidang yang lumpuh karena mobilitas masyarakat dibatasi untuk menekan penularan virus.

Penurunan kegiatan ekonomi itu langsung berdampak pada kemerosotan penerimaan perpajakan, baik pajak maupun kepabeanan dan cukai.

Di tengah anjloknya penerimaan, menkeu menyebut negara tetap harus hadir untuk menangani pandemi dan dampaknya pada masyarakat. Tentu, kehadiran negara dalam menangani pandemi juga sangat tergantung pada dana yang dimiliki.

Baca Juga:
Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

"Keuangan negara harus hadir dan memberikan keyakinan atau jaminan sehingga respons terhadap musibah besar bisa dilakukan," ujarnya.

Sri Mulyani menilai pengalaman mengelola keuangan negara dalam suasana pandemi akan menjadi pelajaran penting bagi sivitas akademika PKN STAN. Menurutnya, pandemi mungkin akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup yang penting untuk dijadikan pegangan dalam menghadapi tantangan di bidang keuangan negara ke depan.

Setelah pandemi mereda, lanjutnya, dunia dihadapkan pada tantangan baru berupa lonjakan inflasi karena disrupsi suplai. Hal ini juga diperparah dengan adanya perang di Ukraina sehingga berpotensi menimbulkan krisis pangan dan energi.

Baca Juga:
Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah

Sri Mulyai memaparkan beberapa negara maju saat ini terpantau mengalami lonjakan inflasi. Dia menilai kondisi tersebut perlu diwaspadai karena kenaikan inflasi biasanya direspons dengan pengetatan likuiditas dan peningkatan suku bunga, sehingga menyebabkan arus modal keluar dari Indonesia.

Baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 terkontraksi 0,9%. Sementara itu, ekonomi China melambat dengan hanya tumbuh 7,9%. Kondisi tersebut dinilai dapat berdampak ke Indonesia, terutama terhadap kinerja ekspor.

Dalam beberapa tahun ke depan, Sri Mulyani memperkirakan pengelolaan keuangan negara akan terus menghadapi berbagai tantangan baru. Misal, terkait dengan perubahan iklim, demografi, dan perkembangan teknologi digital.

Baca Juga:
SE Pelaporan Natura Belum Terbit, DJP: Bisa Pakai Dafnom Biaya Promosi

Dia pun meminta PKN STAN bersiap menghadapi tantangan itu dengan melakukan berbagai langkah reformasi dari sisi kelembagaan, kampus, dan karakter manusia.

Menurutnya, transformasi karakter manusia menjadi sangat penting karena PKN STAN harus mampu menghasilkan lulusan yang berintegritas dan amanah dalam mengelola keuangan negara.

"Menjaga keuangan negara yang baik dan kuat untuk berbagai bentuk kemungkinan dan tantangan adalah salah satu bentuk bela negara yang paling penting," tuturnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah

Selasa, 23 April 2024 | 14:49 WIB PAJAK PENGHASILAN

Ingat, PTKP Disesuaikan Keadaan Sebenarnya Tiap Awal Tahun Pajak