Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Kemenkeu Mengajar. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali bertemu ratusan pelajar dari tingkat SD hingga SMA melalui program Kemenkeu Mengajar ke-5. Acara diadakan secara virtual karena pandemi Covid-19.
Sri Mulyani memaparkan topik pengelolaan keuangan negara atau APBN, mulai dari sisi penerimaan, belanja, hingga pembiayaan. Selain itu, dia juga bercerita mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengelola keuangan negara pada masa pandemi Covid-19.
"Hari ini tantangannya menyelamatkan manusia. Namun, kita juga harus menyelamatkan ekonomi. Jangan sampai orangnya selamat tapi semua orang enggak kerja, menganggur semua, miskin semua. Itu kan enggak bagus dan menjadi tantangan yang sulit," katanya, Senin (30/11/2020).
Pandemi Covid-19, sambungnya, menjadi masalah yang tidak hanya berdampak dari sisi kesehatan, tetapi juga ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat. Pemerintah pun harus menambah alokasi belanja untuk menangani masalah itu agar tidak melebar dan menjadi krisis keuangan.
Sri Mulyani menjelaskan tentang alokasi belanja untuk penanganan kesehatan, bantuan kepada masyarakat yang terdampak, hingga bantuan untuk dunia usaha terutama UMKM agar tidak sampai gulung tikar. Dalam kegiatan pendidikan, pemerintah juga memberikan bantuan berupa subsidi kuota internet agar para pelajar tetap bisa mengikuti proses belajar secara virtual.
Akibat tingginya belanja negara untuk menangani pandemi, Sri Mulyani menyebut negara akan mengalami defisit Rp1.039,2 triliun yang dibiayai menggunakan utang. Namun, dia meminta para pelajar tidak khawatir mengenai utang tersebut karena semua negara di dunia juga memiliki utang dan pemerintah akan mengelolanya secara baik.
Sri Mulyani lantas meminta para pelajar lebih peduli terhadap negara. Kepedulian diawali dengan hal sederhana seperti belajar yang rajin dan mengikuti protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Selain itu, dia juga meminta para pelajar patuh membayar pajak ketika nantinya sudah bekerja dan memiliki penghasilan. Pajak tersebut akan digunakan untuk kemajuan negara, seperti membangun sekolah dan jalan raya serta membuat sambungan internet.
"Atau tidak usah nanti besar. Saat ini saja, anak-anak kecil yang menjadi bintang, bisa mendapatkan penghasilan melalui Youtuber. Itu jangan lupa membayar pajak. Untuk apa sih? Untuk negara kita, bukan untuk Bu Sri Mulyani," ujarnya. (kaw)