PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Deflasi 0,18% Bukan Efek Pelemahan Daya Beli

Redaksi DDTCNews
Senin, 01 Oktober 2018 | 14.20 WIB
BPS: Deflasi 0,18% Bukan Efek Pelemahan Daya Beli

Konferensi pers BPS, Senin (1/10/2018). (DDTCNews - Doni Agus Setiawan)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik mencatat terjadinya deflasi 0,18% di Tanah Air pada September 2018.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan penurunan indeks harga konsumen (IHK) pada bulan ini bukan karena faktor turunnya daya beli masyarakat. Capaian ini, menurutnya, sebagai dampak dari pengendalian harga yang telah dilakukan pemerintah.

“Kalau dibilang daya beli turun, saya rasa tidak karena komponen inti mengalami inflasi 0,28%. Deflasi ini lebih kepada suksesnya pengendalian harga oleh pemerintah,” katanya di Kantor BPS, Senin (1/10/2018).

Lebih lanjut, dia menjelaskan penyumbang utama deflasi berasal dari komponen bahan makanan. Komponen ini tercatat mengalami deflasi terbesar sebesar 1,62% dan menyumbang inflasi pada September 2018 sebesar -0,35%.

“Kelompok bahan makanan alami penurunan harga antara lain daging ayam ras, bawang merah, cabai merah dan telur ayam ras,” tandasnya.

Dengan adanya deflasi pada September 2018, inflasi dari Januari – September tercatat sebesar 1,94% (year to date/ytd). Jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu, maka inflasi tercatat sebesar 2,88% (year on year/yoy).

Komponen inti pada September 2018 mengalami inflasi sebesar 0,28% atau 2,38% (ytd) dan 2,82% (yoy). Dari 82 kota IHK, 66 kota mengalami deflasi dan 16 kota mengalami inflasi. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.