SEWINDU DDTCNEWS
KEBIJAKAN PEMERINTAH

BKF Sebut Program PEN Selamatkan 3,4 Juta Orang dari Kemiskinan

Muhamad Wildan
Senin, 23 November 2020 | 15.00 WIB
BKF Sebut Program PEN Selamatkan 3,4 Juta Orang dari Kemiskinan

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) BKF Ubaidi Socheh Hamidi dalam webinar bertajuk Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021: Jalan Terjal Pemulihan Ekonomi, Senin (23/11/2020). (foto: hasil tangkapan layar dari medsos)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memperkirakan penyaluran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) klaster perlindungan sosial (perlinsos) telah menyelamatkan 3,43 juta orang dari kemiskinan akibat pandemi Covid-19.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) BKF Ubaidi Socheh Hamidi mengatakan bila perlinsos tidak disalurkan, peningkatan jumlah orang miskin akibat Covid-19 akan lebih tinggi.

"Program perlinsos mampu mengerem laju tingkat kemiskinan 2020 menjadi 9,69% dengan adanya perlinsos ini," ujar Ubaidi pada webinar bertajuk Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021: Jalan Terjal Pemulihan Ekonomi yang diselenggarakan oleh Indef, Senin (23/11/2020).

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Ubaidi pada webinar tersebut, tingkat kemiskinan akan naik menjadi 10,96% akibat pandemi Covid-19 bila bantuan perlindungan sosial melalui program PEN tidak disalurkan.

Untuk diketahui, PEN klaster perlinsos merupakan program dengan persentase realisasi anggaran terbesar ketimbang program PEN lainnya. Hingga 18 November 2020, realisasi perlinsos sudah sebesar Rp193,07 triliun atau 82,4% dari pagu sebesar Rp234,33 triliun.

Apabila diperinci, terdapat beberapa program perlinsos yang realisasinya sudah mencapai 100% seperti program keluarga harapan (PKH) dengan realisasi sebesar Rp36,71 triliun dan bantuan sosial tunai penerima sembako sebesar Rp4,5 triliun.

Beberapa program PEN perlinsos yang realisasinya masih rendah antara lain program-program yang terkait dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Budaya seperti subsidi kuota dan subsidi haji guru honorer.

Hingga 18 November, realisasi subsidi kuota baru sebesar Rp1,88 triliun atau 34% dari pagu Rp5,5 triliun, sedangkan realisasi subsidi gaji guru honorer baru sebesar Rp540 miliar atau 18% dari total anggaran sebesar Rp2,94 triliun.

"Untuk dukungan dari sisi suplai ini banyak yang masih baru tersalur seperti bantuan gaji yang baru diberikan pertengahan tahun. Ini baru didesain kuartal III, harapannya bisa terdistribusi maksimal hingga akhir tahun," ujar Ubaidi. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.