JAKARTA, DDTCNews - Badan Statistik Pusat (BPS) DKI Jakarta mengungkapkan laju inflasi di Ibu Kota pada Oktober 2016 (month to month) mencapai 0,25%, hampir dua kali lipat dari rata-rata nasional, 14%.
Kepala BPS DKI Jakarta Syech Suhaimi mengatakan dengan realisasi itu, laju inflasi tahunan di DKI Jakarta per Oktober (year on year) mencapai 2,71%, dengan laju inflasi tahun kalender (year to date) 1,85%.
“Laju inflasi Oktober 2016 yang 0,25% agak tidak biasa karena lebih tinggi dibanding nasional yang hanya mencapai 0,14%,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11).
Dia mengungkapkan inflasi pada bulan lalu disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok perumahan, listrik, gas & bahan bakar sebesar 1,07%.
“Harga barang di kelompok kesehatan juga naik 0,2%, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,16%, serta makanan jadi dan minuman 0,13%,” sambungnya.
Adapun, kelompok yang mengalami deflasi yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,38% dan kelompok sandang 0,08%. Jakarta sendiri menempati urutan 25 dari seluruh kota yang mengalami inflasi, dari total 82 kota yang diteliti.
Dari 82 kota itu, sebanyak 48 kota mengalami inflasi. Kota dengan indeks inflasi tertinggi adalah Sibolga 1,32%, yang terendah Depok dan Manado 0,01%. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.