JAKARTA, DDTCNews – APBN 2017 telah disepakati. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menyatakan APBN ini telah dirancang dengan sangat realistis dan hati-hati.
Kendati demikian, diakui Menkeu, postur APBN ini masih tidak terlepas dari gejolak ekonomi global. Untuk itu, APBN 2017 masih dirancang untuk memulihkan ekonomi Indonesia saat ini.
“Pemerintah merancang APBN dengan sangat hati-hati untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional berada di atas 5%. Banyak dampak yang bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional khususnya dari kondisi global saat ini,” ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (27/10).
Sri Mulyani menambahkan apabila dilihat perekonomian Indonesia secara umum, perkembangan ekonomi Indonesia relatif baik.
"Tapi dua tahun terakhir, pelemahan mulai terjadi di berbagai sektor dan lebih dramatis kalau dilihat Q to Q. Kalau kita lihat 2015 terlihat sekali paling lemah. Maka pemulihan baru terjadi di kuartal IV-2015," tambahnya.
Pemerintah pun telah mematok angka pertumbuhan ekonomi 5,1% pada 2017. Angka pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dibandingkan RAPBN 2017 yang dipatok 5,3%.
"Maka kami jaga pertumbuhan ekonomi selalu di atas 5%. Kalau kami biarkan APBN yang lebih konsolidatif barangkali efek pertumbuhan ekonominya lebih kecil," tutupnya. (Amu)