Laman muka dokumen Surat Edaran Nomor 500/4825/SJ (dengan penyesuaian tampilan).
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah daerah (pemda) diminta untuk segera menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) guna mengendalikan inflasi di daerahnya masing-masing. Instruksi ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melalui Surat Edaran (SE)Â Nomor 500/4825/SJ.
Dalam surat edarannya, mendagri meminta pemda menggunakan BTT untuk menjaga keterjangkauan harga, daya beli, kelancaran distribusi, stabilitas harga pangan, dan ketersediaan bahan pangan melalui kerja sama antardaerah serta bantuan sosial.
"[Pemda] dapat menggunakan sebagian alokasi anggaran belanja tidak terduga melalui pergeseran anggaran kepada perangkat daerah dengan melakukan perubahan Perkada tentang Penjabaran APBD untuk selanjutnya ditampung dalam Perda tentang Perubahan APBD," tulis Tito dalam Surat Edaran Nomor 500/4825/SJ, dikutip Selasa (23/8/2022).
Sesuai dengan Permendagri 27/2021 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2022, seluruh pemda telah diminta untuk mendukung tugas tim pengendali inflasi daerah (TPID) dengan menyediakan alokasi anggaran dalam APBD 2022.
Permendagri 27/2021 juga telah memerintahkan pemda untuk menyediakan anggaran BTT untuk mengendalikan harga barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya 9 bahan pokok.
Bila pemda tidak melakukan perubahan APBD, belanja pengendalian inflasi menggunakan anggaran BTT perlu dituangkan dalam laporan realisasi anggaran.
Untuk diketahui, inflasi pada Juli 2022 tercatat sudah mencapai 4,94%. Angka ini tertinggi sejak 2015. Inflasi pada Juli didorong oleh inflasi kelompok harga pangan bergejolak atau volatile foods yang mencapai 11,47%.
Inflasi kelompok volatile foods didorong oleh kenaikan harga pangan secara global dan juga meningkatnya harga komoditas hortikultura seperti cabai-cabaian.
Adapun inflasi kelompok harga diatur pemerintah atau administered prices tercatat masih sebesar 6,51% berkat subsidi energi. Inflasi pada kelompok tersebut lebih disebabkan oleh kenaikan harga tiket pesawat dan harga BBM nonsubsidi.
Inflasi inti pada Juli 2022 tercatat masih sebesar 2,86%. (sap)