Gedung Kementerian Keuangan. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengurangi jumlah sumber daya manusia (SDM) di instansi yang dipimpinnya secara bertahap. Pengikisan jumlah pegawai akan dilakukan hingga sebesar 9,91% pada 2029.
Sri Mulyani mengatakan jumlah pegawai di Kemenkeu mencapai puncaknya pada 2019, yakni mencapai 82.468 orang. Memasuki 2020, proses pengurangan SDM dilakukan dengan mempertimbangkan pegawai yang pensiun dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
"Dari sisi SDM, dengan perubahan dan peranan teknologi yang makin besar, memang kita lakukan review sangat serius terhadap jumlah SDM yang dibutuhkan oleh Kementerian Keuangan," katanya dalam rapat bersama Komisi XI DPR, dikutip Senin (13/6/2022).
Sri Mulyani mengatakan digitalisasi, penyempurnaan proses bisnis, serta optimalisasi penggunaan TIK telah mendorong optimalisasi SDM di Kemenkeu. Dalam kondisi ini, Kemenkeu dapat melakukan penurunan kebutuhan jumlah pegawai atau menggunakan skema negative growth.
Dia menjelaskan pengurangan jumlah SDM mulai dilakukan pada 2020, sebanyak 432 orang. Walaupun ada rekrutmen sebanyak 1.520 orang, angkanya dijaga tetap lebih kecil dari pegawai yang pensiun sebanyak 1.952 sehingga terjadi pertumbuhan negatif 0,52%.
Kemudian pada 2021, penurunan jumlah pegawai terjadi lebih besar, yakni sebanyak 1.277 orang atau 1,56%. Hal itu terjadi karena rekrutmen hanya dilakukan untuk 821 orang sedangkan pegawai pensiun pada tahun itu mencapai 2.098.
Sri Mulyani menyebut tren tersebut akan terus berlangsung hingga pegawai di Kemenkeu berkurang 8.169 orang atau 9,91% pada 2029. Pada tahun tersebut, jumlah pegawai di kementeriannya diestimasi hanya sebanyak 74.299 orang.
"Kami akan masih menuju kepada steady state di level 74.299 tanpa mengurangi kinerja dari Kementerian Keuangan karena aspek teknologi menjadi sangat penting," ujarnya.
Meski melakukan pengurangan SDM, dia memastikan kinerja organisasi Kemenkeu akan tetap terjaga. Hal itu terjadi karena SDM yang baru direkrut memiliki kualifikasi dan kompetensi lebih tinggi, serta didukung penggunaan teknologi digital.
Melalui langkah pengurangan SDM tersebut, diharapkan pada akhirnya juga akan berdampak pada efisiensi anggaran. (sap)