Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan berita resmi statistik pada Senin (9/5/2022). (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen pada April 2022 mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 0,95%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 2,15% dan tingkat inflasi tahun ke tahun 3,47%. Menurutnya, inflasi itu disebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas, termasuk minyak goreng.
"Penyumbang inflasi utama pada bulan April ini berasal dari komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara, serta ikan segar," katanya, Senin (9/5/2022).
Margo mengatakan inflasi pada Maret 2022 terjadi karena adanya kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran, antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,76% dengan andil terhadap inflasi 0,46%.
Andil inflasi yang besar tersebut berasal dari kenaikan harga minyak goreng dengan andil 0,19%, diikuti daging ayam ras dan ikan segar dengan andil masing-masing 0,09% dan 0,04%.
Kemudian, inflasi juga terjadi pada komponen pengeluaran transportasi. Hal itu terjadi karena kenaikan harga bensin, terutama Pertamax, pada April 2022. Selain itu, kenaikan tarif angkutan udara juga memberikan andil terhadap inflasi.
Berdasarkan pada komponennya, Margo menyebut komponen inti pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,36% dengan andil 0,24%. Kemudian, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 1,83% dengan andil 0,32%. Komponen yang harganya bergejolak terjadi inflasi 2,3% dengan andil 0,39%.
Dari 90 kota yang disurvei, dia menyebut semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 %. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Gunungsitoli, yakni hanya 0,22%.
"Di kondisi sekarang ini, inflasi cukup tinggi karena pemerintah sudah membolehkan melakukan perjalanan mudik ditambah tekanan eksternal karena harga pangan dan energi yang tinggi. Ini mendorong inflasi pada April mencapai 0,95%," ujarnya. (kaw)