Pemusnahan barang ilegal. (foto: Ditjen Bea Cukai)
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) melakukan pemusnahan terhadap barang-barang ilegal senilai total Rp15,62 miliar di Cikarang, Jawa Barat.
Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan potensi penerimaan negara yang hilang karena barang-barang ilegal tersebut mencapai Rp6,65 miliar. Menurutnya, pemusnahan barang ilegal tersebut bertujuan menciptakan kondisi perekonomian yang adil dan sehat bagi para pelaku usaha dalam negeri.
"Pemusnahan barang-barang ini membuktikan bahwa Bea Cukai melaksanakan fungsi sebagai industrial assistance dan community protector," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/12/2021).
Askolani mengatakan DJBC memiliki tugas untuk melindungi dunia usaha dalam negeri dari masuknya barang-barang secara ilegal yang dapat mempengaruhi harga barang dan persaingan tidak sehat. Di sisi lain, DJBC juga harus melindungi masyarakat dari barang-barang yang berbahaya untuk dikonsumsi.
Menurutnya, penindakan terhadap barang ilegal harus dilakukan konsisten secara melalui rangkaian kegiatan penegakan hukum. DJBC juga memiliki tanggung jawab memastikan barang-barang yang telah ditindak tidak disalahgunakan, yang salah satu upayanya dengan melaksanakan pemusnahan.
Askolani menjelaskan pemusnahan kali ini dilakukan terhadap  barang hasil penindakan Direktorat Penindakan dan Penyidikan periode 2018-2021. Pemusnahan bersama tersebut terselenggara karena kerja sama antara Direktorat Penindakan dan Penyidikan, Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat, dan Kejaksaan Negeri Tigaraksa Kabupaten Tangerang.
Adapun barang-barang yang dimusnahkan meliputi 2,62 juta batang rokok ilegal, 33.810 botol minuman mengandung etil alkohol impor ilegal, 910 bal pakaian bekas, 805 potong celana pria bekas, 553 boks hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) ilegal, 262 lembar pita cukai palsu, dan 141 rol tekstil.
Askolani menegaskan DJBC akan terus melakukan upaya penegakan hukum secara berkelanjutan untuk mengamankan hak-hak penerimaan negara. Dalam upaya tersebut, institusinya juga akan bersinergi dengan aparat penegak hukum.
"Bea dan Cukai akan terus meningkatkan sinergi dengan aparat penegak hukum dan pemerintah daerah dalam menekan peredaran barang-barang ilegal, khususnya barang kena cukai melalui koordinasi dan kerjasama penindakan di lapangan, dengan salah satunya memanfaatkan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT)," ujarnya. (sap)