Kantor Ditjen Pajak.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) terus mengembangkan layanan outbound call dalam program click, call, dan counter (3C). Program ini bertujuan mengoptimalkan pelayanan kepada wajib pajak sekaligus melakukan pengawasan.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Neilmaldrin Noor mengatakan outbound call hanya dilakukan kepada wajib pajak dengan kriteria tertentu. Kriteria tersebut yakni wajib pajak yang belum melakukan pelaporan pajak dan/atau belum melakukan pembayaran pajak.
"Kriteria wajib pajak yang ditelepon melalui outbound call adalah wajib pajak yang belum melakukan pelaporan pajak dan atau belum melakukan pembayaran pajak," katanya, Kamis (20/10/2021).
Neilmaldrin mengatakan data wajib pajak tersebut berasal dari direktorat teknis terkait atau unit vertikal. Direktorat teknis terkait akan menyampaikan data wajib pajak yang akan ditelepon kepada Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan (KLIP) secara teratur atau berdasarkan permintaan.
Sementara itu, data dari unit vertikal akan diberikan berdasarkan permintaan untuk melakukan outbound call kepada wajib pajak sesuai kriteria yang ditetapkan.
DJP mengembangkan outbound call sebagai bagian dari transformasi layanan menjadi serba elektronik dan mengembangkan sistem administrasi perpajakan yang modern. Petunjuk pelaksanaan outbound call untuk kegiatan billing support juga telah tertuang dalam Surat Edaran (SE) Dirjen Pajak 18/2016.
Melalui outbound call, DJP berharap pencairan piutang pajak sebelum jatuh tempo dapat meningkat sehingga mengurangi jumlah tunggakan pajak dan beban pelaksanaan kegiatan penagihan aktif. Layanan outbound call tersebut berjalan bersamaan dengan inbound call yang digunakan wajib pajak untuk menghubungi DJP.
DJP melalui akun media sosialnya juga pernah menginformasikan layanan outbound call kepada warganet. Layanan outbound call hanya dilakukan melalui nomor 1500200 oleh @kring_pajak sehingga wajib pajak diminta berhati-hati jika menerima telepon yang mengatasnamakan DJP.
"Jika #KawanPajak menerima telepon mengatasnamakan DJP di luar nomor tersebut, silakan konfirmasikan melalui @kring_pajak di nomor 1500200 atau KPP terdaftar," bunyi cuitan akun @DitjenPajakRI. (sap)