Kantor Bank Indonesia. (foto: Antara)
JAKARTA, DDTCNews – Survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI) mengindikasikan adanya penguatan konsumsi terlihat dari indeks penjualan riil pada April 2021 yang naik 15,6% dari periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) ini menjadi pertama kalinya setelah mengalami kontraksi sepanjang 2020 dan pada Januari hingga Maret 2021. Pada Maret 2021, IPR mengalami kontraksi cukup dalam sebesar -14,6%.
"Responden menyampaikan peningkatan kinerja penjualan eceran didorong oleh meningkatnya permintaan selama Ramadan didukung berbagai program potongan harga atau diskon," tulis BI dalam laporan hasil surveinya, dikutip pada Jumat (11/6/2021).
Peningkatan penjualan terjadi pada hampir semua kelompok barang, terutama barang sandang dan bahan bakar kendaraan bermotor. Penjualan dari kedua kelompok barang tersebut tumbuh masing-masing 55,2% dan 37,3%.
Secara spasial, pertumbuhan penjualan eceran di sebagian besar kota juga turut meningkat. Dari 10 kota yang disurvei, Surabaya dan Makassar mencatatkan pertumbuhan penjualan eceran tertinggi yaitu 64% dan 21%.
Sementara itu, penjualan eceran di Bandung, Semarang, dan Denpasar juga tercatat membaik meski masih dalam fase kontraksi masing-masing sebesar -23,2%, -5,8%, dan -2,6%.
Sejalan dengan tren tersebut, Bank Indonesia memperkirakan IPR pada Mei 2021 akan kembali tumbuh positif meski tidak setinggi pertumbuhan IPR pada April. Pada Mei, IPR diperkirakan tumbuh hingga 12,9%.
"Sejalan dengan berlanjutnya kenaikan permintaan pada periode Ramadan dan Idulfitri, penjualan eceran diperkirakan akan kembali tumbuh positif pada Mei 2021," tulis BI. (rig)