Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin ekonomi syariah memberikan kontribusi yang besar pada pemulihan Indonesia dari tekanan pandemi Covid-19.
Sri Mulyani mengatakan para akademisi dan pelaku ekonomi syariah bisa memikirkan strategi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pasalnya, nilai-nilai ekonomi syariah sangat cocok untuk mendorong pemulihan seperti asas keadilan, kejujuran, transparansi, tata kelola yang baik, serta ikhtiar yang maksimal.
"Ekonomi dan keuangan syariah itu penting tapi tidak terpisah pada keseluruhan ekonomi, tidak eksklusif. Harus dipikirkan bagaimana kontribusi ekonomi syariah dalam pemulihan kita," katanya dalam webinar IAEI, Selasa (6/4/2021).
Sri Mulyani mengatakan pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi dunia mengalami situasi terburuk dalam 150 tahun terakhir. Sebanyak 170 negara juga mengalami kontraksi ekonomi, termasuk Indonesia.
Dengan penerapan asas-asas ekonomi syariah, Sri Mulyani menilai Indonesia memiliki peluang untuk pulih lebih cepat. Selain itu, Indonesia juga bisa segera keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
Dia menjelaskan perhatian ekonomi syariah pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga sesuai dengan cita-cita keluar dari middle income trap. Demikian pula dengan tujuan melindungi kelompok miskin dan anak yatim agar tidak ada masyarakat yang tertinggal.
"Ini cocok dengan [strategi keluar dari] middle income trap," ujarnya.
Sri Mulyani kemudian menyinggung mengenai wakaf dan zakat yang menjadi sumber pendanaan untuk membantu kelompok miskin secara efektif. Jika nilai-nilai ekonomi syariah dan kebijakan pemerintah berjalan beriringan, dia optimistis pemulihan ekonomi nasional akan segera tercapai. (kaw)