KEBIJAKAN PEMERINTAH

Target Pertumbuhan Ekonomi 2021, Sri Mulyani: Tergantung Vaksin Corona

Dian Kurniati
Rabu, 02 September 2020 | 09.20 WIB
Target Pertumbuhan Ekonomi 2021, Sri Mulyani: Tergantung Vaksin Corona

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) saat mengikuti Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan ketersediaan vaksin virus Corona akan menentukan tercapainya target pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2021 sebesar 4,5%-5,5%.

Sri Mulyani menjelaskan terdapat sejumlah faktor yang akan mempengaruhi tercapainya target pertumbuhan ekonomi tahun depan tersebut. Salah satu faktor tersebut di antaranya soal ketersediaan vaksin virus Corona.

"Range pemulihan ekonomi tahun depan 4,5%-5,5%. Ini tergantung skenario penanganan Covid, apakah berhasil dan tersedia vaksin pada 2021 yang bisa didistribusikan ke porsi populasi kita secara cukup signifikan," katanya, Selasa (1/9/2020).

Pemerintah, lanjut Menkeu, tetap melanjutkan upaya penanganan masalah kesehatan akibat Corona tahun depan. Bila vaksin ditemukan, pemerintah nantinya segera memulai proses vaksinasi massal untuk mengatasi pandemi.

Untuk mendukung proses vaksinasi tersebut, pemerintah menyiapkan alokasi anggaran untuk stimulus kesehatan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun depan sebesar Rp25,4 triliun.

"Nanti, Rp25,4 triliun ini di luar belanja kementerian/lembaga Kementerian Kesehatan, salah satunya untuk vaksinasi," ujar Sri Mulyani.

Selain vaksin Corona, lanjut Menkeu, hal lain yang juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi pada 2021 adalah akselerasi reformasi, terutama di bidang struktural untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan iklim investasi.

Pertumbuhan ekonomi juga tergantung kemampuan fiskal dalam dukung pemulihan ekonomi nasional. Sri Mulyani menyebut pemulihan harus dilakukan dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran.

Perekonomian Indonesia pada tahun depan juga tergantung dari pemulihan ekonomi global. "Bagaimana negara maju terutama Amerika, Eropa, Jepang, RRT untuk bisa memengaruhi dan mengembalikan trajectory pemulihan ekonomi dunia," tutur Menkeu. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.