JAKARTA, DDTCNews - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi sekaligus adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ditugasi untuk mencari tambahan penerimaan pajak sebesar 6% dari PDB.
Hashim mengatakan dengan asumsi PDB Indonesia senilai Rp25.000 triliun, tambahan penerimaan sebesar 6% dari PDB tersebut setara dengan kurang lebih Rp1.500 triliun.
"[Sebesar] 6%, kecil kelihatannya, tetapi besar maknanya. [Sebesar] 6% dari Rp25.000 triliun itu Rp1.500 triliun. Kita bisa dapat dan seharusnya dapat tiap tahun, sekarang saat ini," ujar Hashim, dikutip pada Senin (15/12/2025).
Menurut Hashim, optimalisasi penerimaan perpajakan sebesar 6% dari PDB dimaksud bakal berasal dari perbaikan sistem dan peningkatan kinerja aparat perpajakan.
Dengan tambahan penerimaan perpajakan sebesar 6% dari PDB, postur APBN bisa diubah dari saat ini cenderung defisit sebesar 2%-3% dari PDB menjadi surplus.
"Kalau aparat pajak, bea cukai, aparat semua itu bekerja dengan benar, Indonesia bukan negara dengan defisit. Indonesia adalah negara surplus, negara kaya. Kita bisa bantuan luar negeri ke negara-negara miskin lainnya. Indonesia super power. Tinggal kita benahi aparat kita," ujar Hashim.
Sebagai informasi, Prabowo berencana untuk membalik postur APBN dari defisit menjadi surplus setidaknya pada 2027 atau 2028.
"Saya ingin berdiri di depan majelis ini di podium ini menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisit sama sekali," ujar Prabowo dalam pidato Nota Keuangan RAPBN 2026. (dik)
