APBN 2026

K/L Perlu Perbaiki Kinerja Belanja dan Bidik Program Produktif di 2026

Aurora K. M. Simanjuntak
Selasa, 25 November 2025 | 19.45 WIB
K/L Perlu Perbaiki Kinerja Belanja dan Bidik Program Produktif di 2026
<p>Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampikan isu politik terkini di ruang wartawan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi meminta kementerian dan lembaga (K/L) untuk memperbaiki kinerja belanja dengan memprioritaskan alokasi pagu untuk program-program yang lebih produktif pada 2026.

Prasetyo meyakini upaya tersebut akan mendorong pelaksanaan APBN 2026 yang lebih baik. Menurutnya, penganggaran uang pajak melalui APBN harus memberikan dampak konkret bagi masyarakat luas.

"Kami mohon kesediaannya untuk memperbaiki penganggaran di K/L masing-masing untuk kegiatan-kegiatan yang memang berdampak dan produktif," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (25/11/2025).

Prasetyo memberikan contoh program prioritas pemerintah saat ini ialah melakukan revitalisasi sekolah. Menurutnya, program ini penting guna meningkatkan layanan pendidikan bagi generasi penerus bangsa.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah telah melakukan renovasi/revitalisasi sekitar 12.500 sekolah hingga Oktober 2025. Kegiatan pembangunan sarana prasarana publik ini telah menyerap anggaran Rp13,5 triliun dari pagu APBN 2025 yang disiapkan senilai Rp20 triliun.

"Presiden memberikan petunjuk, tahun 2026 setidak-tidaknya kita harus bisa melakukan perbaikan di kurang lebih 60.000 sekolah sehingga diharapkan dalam masa 5 tahun [hingga 2029] seluruh sekolah itu sudah diperbaiki," kata politisi Partai Gerindra itu.

Di samping itu, Prasetyo turut mengapresiasi K/L yang telah melakukan efisiensi dan realokasi anggaran untuk program-program yang jauh lebih produktif sepanjang tahun 2025. Menurutnya, kedua kebijakan ini cukup baik dan perlu dilanjutkan pada 2026 mendatang.

Dia mengingatkan K/L wajib merancang anggaran dan membelanjakan pagunya dengan tepat sasaran. Ia menegaskan pengelolaan keuangan negara harus akuntabel, bertanggung jawab, dan berorientasi pada hasil nyata bagi masyarakat.

"Kita tidak boleh berpuas diri karena apa yang kita lakukan tahun yang lalu tentu harus dilanjutkan dan diperbaiki untuk tahun 2026 yang akan datang," tutupnya. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.