JAKARTA, DDTCNews - Indonesia dalam KTT G-20 mendorong peningkatan akses pembiayaan internasional bagi negara-negara berkembang.
Menurut Indonesia, pembiayaan internasional harus mudah diakses, dapat diprediksi, dan lebih setara, khususnya bagi negara-negara berkembang.
"Pembiayaan harus semakin mudah diakses, lebih pasti, dan lebih setara. Transisi energi, adaptasi, dan mitigasi memerlukan dukungan pembiayaan inovatif yang terjangkau." ujar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dikutip pada Senin (24/11/2025).
Peningkatan akses pembiayaan bagi negara berkembang bisa didorong melalui berbagai instrumen, termasuk penghapusan utang, pengembangan mekanisme pembiayaan yang inovatif, skema blended finance, dan pembiayaan untuk transisi yang berkeadilan.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono pun mengatakan pembiayaan internasional perlu memberikan pemihakan kepada negara-negara berkembang.
"Negara-negara berkembang dan tentunya Indonesia sangat menekankan pembiayaan yang adil khususnya bagi negara berkembang," ujar Thomas.
Adapun G-20 dalam leaders statement pun menyatakan berkomitmen untuk memberikan dukungan pembiayaan dalam rangka mendukung transisi energi oleh negara-negara berkembang.
G-20 berkomitmen untuk memberikan low cost financing dan mengembangkan skema blended financing dalam rangka mendukung transisi energi.
Dengan dukungan pembiayaan dimaksud, G-20 mengharapkan adanya peningkatan kapasitas energi baru terbarukan dan peningkatan efisiensi energi secara global. (dik)
