JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terus berupaya mendorong para produsen rokok ilegal untuk beralih ke sistem yang legal dengan beroperasi di aglomerasi pabrik hasil tembakau (APHT).
Purbaya mengaku sudah menerjunkan petugas untuk berdiskusi dengan para produsen rokok ilegal tersebut. Menurutnya, mereka perlu dibina sehingga mampu mengikuti aturan yang berlaku.
"Saya sudah kirim orang-orang untuk berdiskusi dengan pihak juragan-juragan rokok gelap itu. Ketahuan 'kan namanya siapa saja, untuk bergabung di APHT," ujarnya dalam Raker dengan Komite IV DPD, Senin (3/11/2025).
Dengan masuk ke APHT, produsen rokok ilegal beroperasi di dalam jaringan produksi rokok yang resmi. Purbaya menilai hal ini tentunya menguntungkan bagi pelaku usaha, karena bisa berbisnis dengan aman, legal dan diawasi secara jelas.
Di sisi lain, negara juga diuntungkan karena penerimaan negara bertambah, terutama dari setoran cukai rokok. Menurutnya, salah satu aspek penting ialah pengawasan terhadap proses produksi dan distribusi menjadi lebih mudah dan terkendali.
"Yang jelas jadi terkendali semuanya, dan saya jadi tahu kalau rokok asing yang masuk, kita langsung hajar sampai pengimpornya. Tapi ketika campur sama rokok ilegal buatan dalam negeri, kita agak bingung juga, lebih susah kerjanya," tutur Purbaya.
Purbaya menambahkan petugas yang terjun langsung ke lapangan sudah berdiskusi dengan beberapa produsen rokok ilegal di Madura, Jawa Timur. Mereka didorong untuk masuk ke kawasan operasional yang legal.
Dia menegaskan pemerintah tidak akan mengizinkan produk-produk ilegal merajalela di pasar domestik. Tindakan tersebut tidak adil bagi pelaku usaha lainnya, yang sudah membayar pajak atau cukai ke kas negara.
"Saya enggak bisa mengizinkan produk ilegal masuk di perekonomian kita. Karena ada yang bayar, ada yang enggak bayar. Ini enggak adil kan, jadi tujuan kita itu membuat semuanya legal," tegas Purbaya. (rig)
